KURIKULUM IPA SD
A.
PENGERTIAN KURIKULUM
Istilah “kurikulum” berasal dari bahasa Latin, yaitu curriculum”, awalnya mempunyai pengertian a running course dan dalam Prancis yaitu courier berarti to run = berlari.
Istilah ini kemudia akan digunakan untuk sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh untuk mencapai suatu gelar penghargaan dalam dunia pendidikan yang
dikenal dengan ijazah. Berikut ini dikemukakan beberapa definisi yang cukup
dipandang sebagai definisi yang popular yang pantas tampaknya untuk ditelaah Raip Tiler (1949) semua
pelajaran-pelajaran siswa yang direncanakan dan dilakukan oleh pihak sekolah
untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan.
E. Eisner(1979); kurikulum adalah
pengalaman yang ditawarkan kepada siswa dibawah petunjuk dan bimbingan sekolah.
G. Saylor, W. Alexander & A. J . Lewis (1981); kurikulum adalah suatu rencana untuk memberikan
sejumlah kesempatan belajar pada orang lain untuk dididik.
Definisi kurikulum yang dikemukakan diatas memang
menunjukkan adanya perbedaan ahli tentang kurikulum, namun definisi yang
popular saat ini adalah yang menyatakan, bahwa kurikulum adalah segala
pengalaman anak sekolah di bawah bimbingan sekolah
Kurikulum juga tidak hanya meliputi kegiatan yang direncanakan
melainkan juga peristiwa-peristiwa yang terjadi di bawah bimbingan sekolah.
Selain aktivitas kurikulum yang bersifat formal juga aktivitas yang bersifat
non formal (Nasution, 1989). Di
samping kurikulum formal dan non formal terdapat kurikulum tersembunyi.
Menurut undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
sistem Pendidikan Nasional dikatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar, yang maksud dengan
isi dan bahan pelajaran itu sendiri adalah susunan dan bahan kajian dan
pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang
bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan IPA atau IPA itu sendiri
memiliki peran penting dalam meningkatkan mutu pendidikan terutama dalam
menghasilkan peserta didik yang berkualitas yang mempunyai pemikiran kritis dan
ilmiah dalam menanggapi isu di masyarakat. Perkembangan IPA ini dapat
menyesuaikan dengan era teknologi informasi dalam dunia pendidikan.
Menyadari hal ini maka pendidikan IPA
perlu mendapat perhatian sehingga dapat dilakukan suatu usaha yang disebut
modernisasi. Modernisasi sendiri merupakan proses pergeseran sikap, cara
berpikir dan bertindak sesuai dengan tuntunan zaman. Dengan demikian
modernisasi pendidikan IPA memiliki upaya untuk menengah sistem menjadi lebih
modern dan akan terus berjalan dinamis. Modernisasi dalam pendidikan IPA telah
berkembang di Negara-negara maju seperti Amerika, namun untuk Indonesia sendiri
belum nampak perkembangannya. Di Indonesia terkait dengan adanya perubahan kurikulum yang
dominant terlihat pada kurikulum 1975, kurikulum ini berpengaruh pada kurikulum
1984 dan 1994. selanjutnya berubah menjadi Kurikulum 2004 yang biasa dikenal
dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sampai akhirnya sekarang telah
disempurnakan menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum
sendiri memiliki pengertian sebagaimana dalam UU SPN No 20 Tahun 2003 pada bab
I pasal I (Muhammad. Joko,2007:82) yaitu seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.Kurikulum dimulai sejak adanya kurikulum 1975 yang berpengaruh pada
kurikulum 1984 dan 1994.
a. Kurikulum 1975
Pendidikan di Indonesia sudah
dimulai sejak proklamasi kemerdekaan atau tepatnya tanggal 17 agustus 1945. sejak saat itu telah
terjadi beberapa kali pembaharuan kurikulum mulai dari yingkat sekolah dasar
hingga menengah. Pembaharuan kurikulm tersebut dilakukan untukmembuat
pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik, menurut Jasin (1987), sudah
dilakukan lima kali pembaharuan kurikulum. Pembaharuan tersebut adalah:
Ø Pembaharuan pertamakali dilakukan
pada tahun 1947. Pembaharuan tersebut dilakukan untuk mengganti seluruh sistem
pendidikan kolonial Belanda yang sebelumnya telah dicanangkan di Indonesia.
Pembaharuan ini sangat didukung dengan masih adanya semangat revolusi
nasional dan semangat proklamasi kemerdekaan yang masih menyala-nyala.
Pembaharuan yang pertama atau disebut dengan rencanapelajaran 1947 ini
menekankan pada pembentukan karakter manusia.
Ø Pembaharuan yang kedua terjadi
dengan keluarnya rencana pendidikan 1964. Pembaharuan kurikulum ini didasarkan
pada usaha untuk mengejar ketertinggalan pendidikan di Indonesia di bidang ilmu
alam (science) dan matematika.
Ø Pembaharuan yang ketiga terjadi karena
dikeluarkannya kurikulum 1968. Pembaharuan ini terjadi bersamaan dengan
beralihnya sistem pemerintahan dari orde lama ke orde baru. Keadaan tersebut
menuntut adanya pembaharuan dalam segala aspek kehidupan yang salah satunya
adalah pendidikan.
Ø Pembaharuan yang keempat terjadi
seiring dengan diterbitkannya kurikulum 1975/1976/1977. Kurikulum ini ditandai
dengan adanya usha yang sistematis dalam penyusunan kurikulum tersebut.
Bahan-bahan yang bersifat empiris dijadikan dasar dalam penyusunan kurikulum ini.
Kurikulum 1975 yang berusaha mengembangkan
aspek kognitif, psikomotor, dan afektif. Pendidikan IPA merupakan elemen
penting, sedangkan Bahasa Inggris dimasukan sebagai mata pelajaran tambahan.
Pada era ini, Indonesia bersiap untuk hubungan internasional yang lebih
mendunia sehingga porsi Bahasa Inggris ditambah.
b.
Kurikulum 1984
Kurikulum ini manggantikan kurikulum
1975 yang didasarkan pada surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan
nomor 0461/U/1983 tentang perbaikan kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
Kurikulum ini sudah disesuaikan dengan kebutuhan kerja industri pada masa itu..Kurikulum
1985 menekankan penerapan Cara Belajar Siswa Aktif yang menginginkan peran guru
sebagai fasilitator dan tidak mendominasi pembelajaran. Berdasarkan CBSA,
seharusnya pembelajaran IPA dilakukan di laboratorium, dan peserta didik
ditempatkan sebagai subjek pembelajaran. Akan tetapi, pada kenyataannya,
pengadaan laboratorium masih terbatas. Pada kurikulum ini, Sekolah Menengah
Atas terdiri atas beberapa jurusan, yaitu fisika, biologi, ilmu sosial, dan
agama (DEPDIKBUD, 1984 pada Hardini, 2012:35). Dalam kurikulum ini,
pendidikan IPA dianggap penting sehingga jumlah jam untuk pembelajaran IPA juga
ditingkatkan menjadi 34 jam untuk satu catur wulan.
c.
Kurikulum 1994
Kurikulum 1994 berisi tentang
kewenangan pengembangan yang seluruhnya beada ditanagn pusat dan daerah
sehingga sekolah tidak begitu terlibat, kemudian tidak terjadi penataan materi,
jam pelajaran serta struktur program siswa hanya dianggap sebagai siswa yang
harus menerima semua materi dan tanpa mem[praktekannya. Pembelajaran hanya
dilakukan di dalam kelas dan ketrampilan hanya dikembangkan melalui latihan
soal. Mulyasa (Muhammad Joko,2007:102-104). Dari uraian di atas erlihat bahwa
kurikulum ini tidak atau kurang mengena pada siswa untuk pendidikan IPA,
mengingat bahwa pendidikan IPA tidak sekedar mengajarkan konsep namun
membutuhkan proses ketrampilan. Sebagai contoh meneliti, mengalami danmembuat
rancangan prosedur sehingga kurikulum ini dirasa kurang baik dan akhirnya
terjadi perubahan kurikulum yang disebut KBK.
d.
Kurikulum 2004 (KBK)
KBK tidak ditetapkan dalam UU atau Peraturan Pemerintah. Alasan
dirubahnya kurikulum 1994 menjadi KBK karena mutu pendidikan di Indonesia yang
kurang baik dan banyak siswa yang tidak menerapkan ilmu pengetahuan yang mereka
dapatkan, selain itu mereka dituntut untuk menghapal materi tanpa memahaminya
sehingga apa yang telah di ujikan maka materi itu akan dengan mudah lupa.
Oleh karena itu dengan dirubahnya kurikulum
1994 menjadi KBK diharapkan dapat menekankan kurikulum pada kompetensi yang
harus dimiliki dan dikuasai siswa dalam menyelesaikan pembelajaran. Menurut
Paul (2007:43) kompetensi merupakan “kemampuan yang dapat berupa
keterampilan, nilai hidup siswa yang mempengaruhi cara mereka berpikir dan
bertindak”. Secara umum KBK memiliki enam karakteristik menurut Muhammad joko
(2007:102) yaitu: “(1) system belajar dengan modul,(2) menggunakan keseluruhan
sumber belajar, (3) pengalaman lapangan, (4) strategi individual personal, (5)
kemudahan belajar dan (6) belajar tuntas”. Dalam kurikulum KBK ini sekolah
dimberi keleluasaan dalam menyusun dan mengembangkan silabus mata pelajaran
sehingga dapat mengakomodasi potensi sekolah, kebutuhan dan kemampuan peserta didik
serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah. Di samping itu kurikulum ini juga
menuntut siswa untuk aktif dan diharapkan lulusan dari tingkat SD siswa dapat berpikir logis, kritis
dan inovatif serta dapat memecahkan masalah sesuai metode ilmiah.
e.
Kurikulum 2006 (KTSP)
KTSP (kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan) merupakan kurikulum yang di sempurnakan dari kurikulum 2004 (KBK).
Kurikulum ini disusun oleh masing-masing satuan pendidikan atau sekolah.
Prinsipnya hamper sama dengan KBK. KTSP diberlakukan mulai tahun 2006/2007.
Dalam kurikulum ini pemerintah hanya sebagai pengembang kompetensi sebagai
standar isi dan kelulusan. Selanjutnya sekolah bebas menyusun kurikulum sesuai
dengan keadaan sekolah dan siswa didik. KTSP disusun dalam rangka memenuhi
amanat yang tertuang dalam UU republic Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang
system pendidikan nasional dan permen No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP). Dalam KTSP pendekatan balajar berbasis kompetensi dan terjadi
penataan materi, jam belajar dan struktur program. (Muhammad Joko, 2007:102).
f.
Kurikulum 2013
Perkembangan
kurikulum di Indonesia pada tahun 2013 untuk pembelajaran IPA mengarah pada
konsep proses pembelajaran “integrateive
science”. Konsep “integrateive
science” berlandaskan teori belajar behaviorisme, teori perolehan
informasi, dan teori psikologi kognitif (konstruktivisme). Kurikulum 2013 dalam
pembelajaran IPA SMP merupakan deskripsi tujuan dan kompetensi yang diharapkan
tercapai setelah kegiatan belajar seorang individu. Dalam pencapaian tujuan
yang termasuk dalam kurikulum, seorang guru harus dapat menciptakan suasana
belajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan karakter materi yang
akan disampaikan dalam bentuk model pembelajaran dilengkapi sumber belajar dan
media yang mendukung. Rangkaian proses pembelajaran selanjutnya setelah
perumusan tujuan dalam kurikulum dan penataan proses pembelajaran adalah assessment/evaluasi pembelajaran.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik baik
kemampuan sikap religious, sikap sosial, intelektual, kemampuan berkomunikasi,
sikap peduli, dan partisipasi aktif dalam membangun kehidupan berbangsa dan
bermasyarakat yang lebih baik. Kurikulum ini menuntut guru memiliki kreativitas
dan pola berpikir tingkat tinggi (Higher
Order Thinking) dalam pelaksanaan proses pembelajaran IPA di kelas.
1.
Kurikulum IPA dalam kurikulum 2006
Struktur kurikulum
merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap dari
struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Struktur
kurikulum untuk SD/MI meliputi substansi mata pelajaran pada setiap satuan
pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai
dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan
berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan
diri merupakan bagian integral pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Struktur
kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar
kompetensi mata pelajaran, dengan ketentuan sebagai berikut.
a.
Kurikulum SD/MI memuat 8
mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.
b.
Muatan lokal merupakan
kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri
khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal
ditentukan oleh satuan pendidikan.
c.
Pengembangan diri bukan
merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri
bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta
didik, sesuai dengan kondisi sekolsh. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi
dan atau/ dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri
dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah
diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta
didik.
d.
Substansi mata pelajaran IPA
di SD/MI merupakan ”IPA Terpadu”
e.
Pembelajaran pada Kelas I
s.d III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas IV s.d VI
dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
f.
Jam pembelajaran untuk
setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat (4) jam
pelajaran per minggu secara keseluruhan.
g.
Alokasi waktu satu jam
pembelajaran 35 menit.
h.
Minggu efektif dalam satu
tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.
1)
Ruang lingkup Mata Pelajaran IPA SD/MI secara
garis besar terinci menjadi empat (4) kelompok yaitu:
a)
Makhluk hidup dan proses
kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan,
serta kesehatan;
b)
Benda/materi, sifat-sifat
dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas;
c)
Energi dan perubahannya
meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana;
d) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan
benda-benda langit lainnya.
(Depdiknas Ditjen Manajemen Dikdasmen Ditjen Pembinaan TK dan SD,
2007: 14) Keempat kelompok bahan kajian IPA SD/MI tersebut disajikan secara
spiral, artinya setiap bahan kajian disajikan di semua tingkat kelas tetapi
dengan tingkat kedalaman yang berbeda; semakin tinggi tingkat kelas semakin
dalam bahasannya.
2) Tujuan mata pelajaran IPA SDMI
Di dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006 telah ditetapkan, bahwa mata
pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut:
1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya;
2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari;
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat;
4) Mengembangkanketerampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan;
5) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam;
6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan;
7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
(Depdiknas Ditjen Manajemen Dikdasmen Ditjen Pembinaan TK dan SD,
2007: 13-14).
3)
Tujuan Pembelajaran IPA SD dan Dampaknya Terhadap
Pelaksanaan Pembelajaran IPA
a. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific
inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah
serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena
itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar
secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan
sikap ilmiah.
b. Pembelajaran IPA SD/MI ditekankan pada pembelajaran Saling tema
(Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman
belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA
dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.
c. Rumusan tujuan pembelajaran IPA di SD/MI seperti di atas secara
jelas dan tegas memberi informasi bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA tidak
melalui pemindahan pengetahuan (istilah, fakta, konsep, prinsip, hukum/teori)
dari guru kepada siswa, tetapi menjadi suatu kewajiban bahwa pembelajaran IPA
harus melalui inkuiri ilmiah (penyelidikan), dan melalui penerapan
konsep-konsep IPA dalam bentuk merancang dan membuat suatu karya. Dengan
pembelajaran IPA seperti ini maka akan memberi kebermaknaan hasil belajar bagi
diri siwa dalam menjalani kehidupan di alam ini.
d. Berikut ini dicontohkan pembelajaran IPA yang disesuaikan dengan
tujuan pembelajaran IPA seperti yang dipaparkan di atas. Misal pembelajaran IPA
Kelas V semester 2 dari KD 5.2: Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat
membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Berdasarkan pesan yang tersurat
dalam KD tersebut dapat dimaknai bahwa kompetensi ”menjelaskan” yang harus
dikuasai siswa tidak mungkin dapat diperoleh hanya melalui diskusi saja, namun
harus melalui berbuat melakukan proses-proses sains. Dengan melakukan proses
sains siswa dapat berinkuiri ilmiah. Dari berinkuiri siswa akan menemukan
sejumlah bukti (fakta) untuk dasar berpikir membangun konsep ”pesawat sederhana
membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat”. Sebelum ini siswa telah
mengenal nama-nama, letak komponen tuas dan arti masing-masing komponen
(sebagai pengetahuan awal siswa ketika memasuki pembelajaran ini)
4)
Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar IPA SD/MI
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang tersurat dalam
standar isi merupakan batas minimal yang harus dicapai peserta didik dalam
proses belajarnya. Artinya pesan yang tersurat dalam SK dan KD tersebut tidak
dapat ditawar lagi oleh guru dalam hal penyajiannya di kelas maupun di luar
kelas. Hal tersebut mempunyai implikasi terhadap kompetensi guru. Jika guru
merasa kurang kompeten dalam SK dan atau/ KD tertentu maka wajib
mempelajarinya. Hal tersebut perlu dilakukan agar dapat memfasilitsi belajar
siswa secara maksimal, jangan sampai dilewati untuk tidak dibelajarkan. Setiap
SK dan KD perlu dimaknai dulu secara tepat, sebelum dijabarkan menjadi
indikator dan tujuan pembelajaran, agar pesan edukatif dari SK dan KD tersebut
dapat tercapai.
Khusus mata pelajaran IPA di SD, sebagaimana dituangkan dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, termasuk ke dalam kelompok mata pelajaran
ilmu pengetahuan dan teknologi. Kelompok mata pelajaran ini pada SD/MI/SDLB
dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan
tekhnologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang
kritis, kreatif dan mandiri.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu
pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara
langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap
ilmiah.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA di SD/MI merupakan standar
minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan
dalam pengembangan kurikulum disetiap tahun pendidikan. Pencapaian SK dan KD
didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja
ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.
Urutan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar Mata Pelajaran IPA SD
Kelas I, Semester 1
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
1.
Mengenal anggota tubuh dan kegunaannya, serta cara perawatannya.
|
1.1 Mengenal bagian-bagian tubuh
dan kegunaannya serta cara perawatannya.
1.2 Mengidentifikasi kebutuhan
tubuh agar tumbuh sehat dan kuat ( makanan, air, pakaian, udara, lingkungan
sehat)
1.3 Membiasakan
hidup sehat
|
2.
Mengenal cara memmelihara lingkungan agar tetap sehat.
|
2.1 Mengenal
cara menjaga lingkungan agar tetap sehat.
2.2 Membedakan
lingkungan sehat dengan lingkungan tidak sehat
2.3 Menceritakan
perlunya merawat tanaman, hewan peliharaan dan lingkungan sekitar.
|
Benda dan Sifat
3.
Mengenal berbagai sifat benda dan kegunaannya melalui pengamatan perubahan
bentuk benda.
|
3.1
Mengidentifikasi benda yang ada di lingkungan sekitar berdasarkan
cirinya melalui pengamatan.
3.2 Mengenal
benda yang dapat diubah bentuknya
3.3 Mengidentifikasi
kegunaan benda di lingkungan sekitar
|
Kelas I, Semester 2
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Energi dan
Perubahannya
4. Mengenal berbagai
bentuk energy dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
|
4.1 Membedakan gerak
benda yang mudah bergerak dengan yang sulit bergerak melalui percobaan
4.2
Mengendentifikasi penyebab benda bergerak ( batere, per/pegas, dorongan
tangan, dan magnet)
|
5. Mengenal berbagai
benda langit dan peristiwa alam ( cuaca dan musim) serta pengaruhnya terhadap
kegiatan manusia.
|
5.1 Mengenal berbagai
benda langit melalui pengamatan
5.2 Mengenal
keadaan cuaca di sekitar kita.
5.3 Membedakan
pengaruh musim kemarau dengan musim hujan terhadap kegiatan manusia.
|
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
1. Mengenal
bagian-bagian utama tubuh hewan dan tumbuhan, pertumbuhan hewan dan tumbuhan
serta berbagai tempat hidup makhluk hidup
|
1.1 Mengenal bagian-bagian utama hewan
dan tumbuhan di sekitar rumah dan sekolah melalui pengamatan.
1.2 Mengidentifikasi perubahan yang
terjadi pada pertumbuhan hewan (dalam ukuran) dan tumbuhan (dari biji menjadi
tanaman).
1.3 Mengidentifikasi berbagai
tempat hidup makhluk hidup (air, tanah, dan tempat lainnya)
1.4 Mengidentifikasi makhluk hidup
yang menguntungkan dan membahayakan.
|
Benda dan Sifatnya
2. mengenal berbagai bentuk benda dan kegunaannya serta perubahan wujud
yang dapat dialaminya.
|
2.1 Mengidentifikasi cirri-ciri benda
padat dan cair yang ada di lingkungan sekitar.
2.2. menunjukkan perubahan bentuk dan
wujud benda ( plastisin / tanah liat/adonan tepung) akibat dari kondisi
tertentu.
2.3 Mengidentifikasi benda-benda yang
dikenal dan kegunaanya melalui pengamatan
|
Kelas II, Semester 2
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Energi dan Perubahannya
3. Mengenal berbagai
sumber energy yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan
kegunaannya.
|
3.1 Mengidentifikasi
sumber-sumber energy (panas, listrik, cahaya, dan bunyi) yang ada di
lingkungan sekitar.
3.2
Mengidentifkasi jenis energi yang paling sering digunakan di lingkungan
sekitar dan cara menghematnya.
|
Bumi dan Alam Semesta
4. Memahami peristiwa
alam dan pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari.
|
4.1 Mengidentifikasi
kenampakan matahari
pada pagi, siang dan sore hari.
4.2 Medeskrpsikan
kegunaan pans dan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari
|
Kelas III, Semeter 1
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
1. Memahami cirri-ciri
dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhi perubahan pada
makhluk hidup.
|
1.1 Mengidentifikasi
ciri-cri dan kebutuhan makhluk hidup.
1.2 Menggolongkan
makhluk hidup secara sederhana.
1.3 Mendeskripsikan
perubahan yang terjadi pada makhluk hidup dan hal-hal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan (makanan, kesehatan, rekreasi,
istirahat dan olahraga.
|
2. Memahami
kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan, dan upaya menjaga
kesehatan lingkungan.
|
2.1 Membedakan
cirri-ciri lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat berdasarkan
pengamatan.
2.2 Mendeskripsikan
kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
2.3 Menjelaskan cara menjaga kesehatan
lingkungan sekitar.
|
Kelas III, Semester 2
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Energi dan Perubahannya
4. Memahami berbagai cara gerak benda,
hubungannya dengan energi dan sumber energi.
|
4.1. Menyimpulkan
hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran.
4.2. Mendekskrpsikan
hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, getaran dalam kehidupan
sehari-hari.
4.3. Mengidentifikasikan
sumber energi dan kegunaanya.
|
5. Menerapkan konsep energi gerak.
|
5.1. Membuat
kincir angin unatuk menunjukkan bentuk energi angin dapat diubah menjadi
energy gerak.
5.2. Menerapkan
cara menghemat energi dalam kehidupan sehari-hari.
|
Bumi dan Alam Semesta
6. Memahami kenampakan permukaan
bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara
manusia memelihara dan melestarikan alam.
|
6.1Mendeksripsikan
kenampakan permukaan bumi di lingkungan sekitar.
6.2. Menjelaskan
hubungan antara keadaan awan dan cuaca.
6.3. Mendeskripsikan
pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia.
6.4. Mengidentifikasi
cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam di lingkungan sekitar.
|
Kelas IV, Semester 1
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Makhluk hidup dan Proses Kehidupan
1. Memahami hubungan antar struktur
organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya.
|
1.1Mendeskripsikan hubungan antara
struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya.
1.2. Menerapkan
cara memelihara kesehatan kerangka tubuh.
1.3. Mendeskripsikan
hubngan antara strktur panca indera dengan fungsinya.
1.4. Menerapkan
cara memelihara kesehatan panca indera.
|
2. Memahami hubungan antara strktur
bagian tumbuhan dengan fungsinya.
|
1.1. Menjelaskan
hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya.
1.2. Menjelaskan
hbungan antara struktur batang tumuhan dengan fungsinya.
1.3. Menjelaskan
hubungan antara daun tumbuhan dengan fungsinya.
1.4. Menjelaskan
hubungan antara bunga dengan fungsinya.
|
3. Menggolongkan hewan berdasarkan
jenis makanannya
|
3.1.
Mengidentifikasi jenis makanan hewan
3.2. Menggolongkan
hewan berdasarkan jenis makanannya.
|
4. Memahami daur hidup
beragam jenis makhluk hidup
|
4.1. Mendeskripsikan
daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk,
kupu-kupu, kucing
|
5. Memahami hubungan sesame makhluk
hidup dan antara makhluk hidup dengan linkungannya
|
5.1.Mengidentifikasi
beberapa jenis hubungan khas (simbiosis) dan hubungan ”makan dan dimakan”
antar makhluk hidup (rantai makanan)
|
Benda dan sifatnya
6. Memahami beragam sifat dan
perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan
sifatnya
|
6.1. Mengidentifikasi
wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu
6.2.Mendeskripsikan
terjadinya perubahan wujud cair
6.3. Menjelaskan
hubungan antara sifat bahan dengan kegunaanya.
|
Kelas IV, Semester 2
Standar Komptensi
|
Kompetensi Dasar
|
Energi dan Perubahannya
7. Memahami gaya dapat mengubah
gerak dan/atau bentuk suatu benda
|
7.1. Menyimpulkan
hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu
benda
7.2. Menyimpulkan
hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu
benda
|
8. Memahami berbagai bentuk energi
dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari
|
8.1. Mendeskripsikan
energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta
sifat-sifatnya
8.2 Menjelaskan
berbagai energy alternative dan cara penggunaanya
8.3.Membuat suatu
karya/model untuk menunjukkan perubahan energy gerak akibat pengaruh udara,
misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat/kertas/perasut
8.4. Menjelaskan
perubahan energy bunyi melalui penggunaan alat musik
|
Bumi dan Alam Semesta
9.Memahami perubahan kenampakan
permukaan bumi dan benda langit
|
9.1.Mendeskripsikan
perubahan kenampakan bumi
9.2. Mendeskripsikan
posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari
|
10. Memahami perubahan linkungan
fisik dan pengaruhnya terhadap daratan
|
10.1.Mendeskripsikan berbagai penyebab
perubahan lingkungan fisik ( angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air
laut)
10.2. Menjelaskan pengaruh perubahan
linkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor)
|
11. Memahami hubungan
antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
|
11.1.
Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan
11.2.
Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan
11.3.
Menjelaskan dampak pengamblan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan
|
Kelas V, Semester 1
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
1. Mengidentifikasikan fungsi organ
tubuh manusia dan hewan
|
1.1.
Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia
1.2.
Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan hewan, misalnya ikan dan cacing
tanah
1.3.
Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungan dengan makanan
dan kesehatan
1.4.
Mengidentifikasi organ peredaran darah manusia
1.5.
Mengidentikasi gangguan pada organ peredaran darah manusia
|
2. Memahami cara tumbuhan hijau
membuat makanan
|
2.1.
Mengidentikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan
2.2.
Mendeskripsikan ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai
sumber makanan
|
3.Mengidentifikasi cara makhluk hidup
menyesuaikan diri dengan lingkungan
|
3.1.
Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk
mempertahankan hidup
3.2.
Mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk
mempertahankan hidup
|
Benda dan Sifatnya
4.
Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunanya dan perubahan sifat
benda sebagai hasil suatu proses
|
4.1.
Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya,
misalnya benang, kain, dan kertas
4.2.
Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara
maupun tetap
|
Kelas V, Semester 2
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Energi dan Perubahannya
5. Memahami hubungan antara gaya,
gerak, dan energy, serta fungsinya
|
5.1. Mendekripsikan
hubungan antara gaya, gerak dan energy melalui percobaan (gaya gravitasi,
gaya gesek, gaya magnet)
5.2. Menjelaskan
pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat
|
6. Menerapkan sifat-sifat cahaya
melalui kegiatan membuat suatu karya/model
|
6.1. Mendeskripsikan
sifat-sifat cahaya
6.2. Membuat
suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan
menerapkan sifat-sifat cahaya
|
Bumi dan Alam Semesta
7. Memahami perubahan yang terjadi di
alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
|
7.1.Mendeskripsikan
proses pembentukan tanah karena pelapukan
7.2.Mengidentifikasikan
jenis-jenis tanah
7.3. Mendeskripsikan
struktur bumi
7.4 Mendeskripsikan
proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya
7.5. Mendeskripsikanperlunya
penghematan air
7.6. Mengidentifikasikan
peistiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan
lingkungannya
7.7. Mengidentifikasikan
beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian,
perkotaan, dsb)
|
- Kurikulum IPA
Dalam Kurikulum 2013
a) Tujuan Pembelajaran IPA
Menurut Permendikbud No. 64 Tahun 2013 tetang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, Deskripsi Kompetensi mata pelajaran
IPA SD sebagai tujuan yang ingin diwujudkan adalah sebagai berikut:
1)
Kelas 1 – II
a.
Menunjukkan sikap ilmiah meliputi rasa ingin tahu,
jujur, logis, kritis dan disiplin melalui IPA.
b.
Mengajukan pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana
tentang alam sekitar.
c.
Melakukan pengamatan objek IPA dengan menggunakan
panca indera.
d.
Menceritakan hasil pengamatan IPA dengan bahasa yang
jelas.
2)
Kelas III – IV
a.
Menunjukkan sikap ilmiah meliputi rasa ingin tahu,
jujur, logis, kritis dan disiplin melalui IPA.
b.
Mengajukan pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana
tentang alam sekitar.
c.
Melakukan pengamatan objek IPA dengan menggunakan
panca indera dan alat sederhana.
d.
Mencatat dan menyajikan data hasil pengamatan alam sekitar
secara sederhana
e.
Mendeskripsikan konsep IPA berdasarkan hasil
pengamatan
3)
Kelas V – VI
a.
Menunjukkan perilaku keimanan kepada Tuhan Yang Maha
Esa seagai hasil dari pengamatan terhadp obejk IPA
b.
Menunjukkan sikap ilmiah : apa, mengapa, dan
bagaimana tentang alam sekitar.
c.
Melakukan pengamatan objek IPA dengan menggunakan
panca indra dan alat sederhana
d.
Menyajikan data hasil pengamatan alam sekitar dalam
bentuk tabel atau grafik
e.
Membuat kesimpulan dan melaporkan hasil pengamatan
alam sekitar secara lisan dan tulisan secara sederhana
f.
Menjelaskan konsep dan prinsip IPA.
b)
Ruang Lingkup IPA
IPA pada hakikatnya meliputi empat unsur utama
yaitu:
1) Sikap : rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam,
makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang
dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar
2) Proses : prosedur pemecahan masalah melalui metode
ilmiah, metode ilmiah meliputi
penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi,
pengukuran, dan penarikan kesimpulan;
3) Produk : berupa fakta, prinsip, teori, dan hokum.
4) Aplikasi : penerapan metode ilmiah dan konsep IPA
dalam kehidupan sehari-hari.
c) KD IPA diorganisasikan ke dalam empat Kompetensi
inti (KI)
Kompetensi Inti
(KI) 1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kompetensi
Inti (KI) 2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial. Kompetensi Inti
(KI) 3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan Kompetensi
Inti (KI) 4 berisi KD tentang penyajian pengetahuan. Kompetensi Inti (KI) 1,
Kompetensi Inti (KI) 2, dan Kompetensi Inti (KI) 4 harus dikembangkan dan
ditumbuhkan melalui proses pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum
dalam Kompetensi Inti (KI) 3. Kompetensi Inti (KI) 1 dan Kompetensi Inti (KI) 2
tidak diajarkan langsung (direct
teaching), tetapi indirect teaching
pada setiap kegiatan pembelajaran.
d) Stuktur Kurikulum
Jumlah jam bertambah pelajaran/minggu akibat
perubahan pendekatan pembelajaran. Beban
belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu selama satu semester. Jam
belajar SD/MI adalah 35 menit. Kurikulum SD/MI menggunakan pendekatan
pembelajaran tematik integratif dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran
tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan
berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema.
Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap,
keterampilan dan pengetahuan dalam
proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan.
Dalam
pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan
kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III, keduanya merupakan pemberi makna
yang substansial terhadap mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari
Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial yang diorganisasikan ke mata
pelajaran lain memiliki peran penting sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata
pelajaran lainnya.
D.
Perbedaan Kurikulum Di Indonesia Dan di Luar Negeri
Indonesia adalah salah
satu negara yang menggunakan standar nasional pendidikan sebagai pedoman dalam
melaksanakan pendidikan sains secara nasional. Selain indonesia, di Amerika
juga telah memiliki acuan bagi penetapan standar nasional pendidikan sains. Amerika melalui National Research
Council (1996:27) mengemukakan standar mengajar sains terdiri dari 6 standar
yaitu :
1) Standar A : Guru sains
merencanakan program berbasis inkuiri untuk siswa
2) Standar B : Guru
sebagai penuntun sains dan fasilitator belajar
3) Standar C : Guru sains
terikat dalam asesmen yang terus menerus dalam mengajar
dan belajar siswa
4) Standar D : Guru-guru
sains mendesain dan mengelola lingkungan belajar yang memungkinkan waktu, ruang
dan sumber yang dibutuhkan untuk belajar sains tersedia.
5) Standar E : Guru sains
mengembangkan komunitas belajar sains yang merefleksikan kekakuan intelektual
dari inkuiri ilmiah dan sikap serta nilai sosial yang kondusif dalam belajar
sains.
6) Standar F: Guru sains
secara aktif berpartisipasi secara terus menerus dalam
merencanakan dan
mengembangkan program sains sekolah
Amerika juga menetapkan
standar asesmen pendidikan IPA yang
meliputi 5 standar (National Research Council, 1996:
75) yaitu :
1) Standar A : Asesmen
harus konsisten dengan keputusan guru dan siswa
2) Standar B : Kemampuan
dan kesempatan belajar harus diases
3) Standar C : Kualitas
teknik pengumpulan data harus sesuai dengan tindakan yang diberikan berdasarkan
interpretasi.
4) Standar D : Pelaksanaan
asesmen harus adil
5) Standar E : Penyimpulan
yang dibuat berdasarkan asesmen berkaitan dengan kemampuan dan kesempatan siswa
untuk belajar haruslah dikomunikasikan.
Istilah asesmen masih
belum begitu dikenal oleh guru-guru di Indonesia, yang lebih sering dipahami
oleh guru-guru adalah istilah evaluasi. Padahal antara keduanya mempunyai
perbedaan yang mendasar. Asesmen menilai
proses dan hasil belajar, sedangkan evaluasi hanya menilai hasil belajar.
Selama ini masih terbatas guru yang melakukan penilaian terhadap proses yang terjadi
selama siswa belajar, yang sering dilakukan guru adalah menilai hasil belajar. Setelah
guru selesai mengajarkan konten sains tertentu, guru memberikan tes kepada siswa.
Hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes seringkali tidak ditindaklanjuti
guru dengan menganalisis hasil belajar siswa untuk mengetahui indicator apa
yang belum dicapai siswa, siswa mana saja yang mendapat nilai kurang, apa
penyebabnya dan bagaimana menanggulanginya.
Asesmen lebih berpihak
pada siswa, sedangkan evaluasi lebih berpihak pada guru sebagai evaluator. Pada
asesmen, guru harus berdiri bersebelahan dengan siswa, mengamati dan mengikuti
perkembangan belajar siswa. Ketika siswa menemukan kesulitan, guru berkewajiban
membantu siswa. Sedangkan pada evaluasi, siswa berada pada posisi berseberangan
dengan guru atau bisa dikatakan guru tidak berpihak pada siswa, guru berfungsi
sebagai evaluator. Asesmen mempunyai fungsi formatif, guru bisa dengan segera
memperbaiki pembelajaran atau kesulitan siswa dengan segera melalui umpan balik
yang diperoleh melalui asesmen. Sementara evaluasi mempunyai fungsi sumatif. Dalam pembelajaran, bila guru melakukan
asesmen, guru dapat memperbaiki kekurangankekurangan dalam pengajarannya,
sedangkan bila guru melakukan evaluasi pada tengah atau akhir semester guru
sudah tidak bisa memperbaiki lagi kekurangan dalam pengajarannya karena
waktunya sudah lewat. Dan seringkali evaluasi digunakan guru untuk mengambil
keputusan apakah siswa tersebut bisa naik atau tidak ke jenjang berikutnya. Sebagian
besar guru belum melaksanakan asesmen, tetapi hanya melaksanakan evaluasi.
Ketika diberi paparan mengenai perbedaan antara asesmen dan evaluasi, banyak
guru mengakui baru mendengar mengenai asesmen yang sebenarnya sudah merupakan
tuntutan pada Standar Nasional Pendidikan Sains di Amerika sejak tahun 1996.
Para guru lebih terpaku pada bagaimana mencapai target siswa lulus UN (Ujian
Nasional).
Perbandingan
Kurikulum IPA SD di Indonesia dengan Luar Negeri
Aspek Pembanding
|
Indonesia
|
Luar Negeri
|
Standar Nasional Pendidikan
|
Memiliki 8 standar: isi, proses,
pendidikan dan tenaga kependidian, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan pendidikan dan penilaian pendidikan.
|
Memiliki standar nasional
pendidikan sains, meliputi 6 bagian yaitu standar untuk mengajar sains,
standar untuk pengembanganprofesional bagi guru sains, standar untuk
penilaian dalam ilmu pendidikan, standar untuk konten ilmu, standar untuk
program pendidikan sains dan standar untuk pendidikan sains.
|
Ruang Lingkup Pendidikan
Sains
|
Terdiri dari 4 ruang lingkup
materi yaitu: makhluk hidup dan proses kehidupannya yaitu manusia, hewan,
tumuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan; benda / materi,
sifat-sifat dan kegunaannya meliputi cair, padat dan gas; energi dan
perubahannya meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan
pesawat sederhana; Bumi dan alam semesta meliputi tanah, bumi, tata surya,
dan benda-benda langit.
|
Terdiri dari 8 bagian
meliputi: konsep dan proses dalam ilmu, sains sebagai penyelidikan, ilmu
fisik, ilmu hidup, bumi dan ilmu ruang angkasa, ilmu pengetahuan dan
teknologi, sejarah dan sifat ilmu
|
Jenjang awal pendidikan sains
di ajarkan
|
Sejak Sekolah Dasar (1-6)
|
Sejak TK
|
Tujuan
kurikulum |
1.
Mengupayakan siswa untuk mencapai kompetensi tertentu,
2.
Memberikan bekal akademik untuk melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi
3.
Siswa mampu menyelesaikan masalah secara wajar dan menjalankan
hidup sercara bermanfaat
|
Agar siswa cerdas dan berakhlak
|
Kualifikasi Pengajar
|
4 kompetensi guru: pedagogik, professional, sosial dan kepribadian
|
Terdapat standard yang jelas
dan rinci kualitas guru seperti apa yang diharapkan dalam mengajar sains.
|
Konten
|
Materi pembelajaran
ditentukan oleh sekolah berdasarkan standar kompetensi dam kompetensi dasar, berpusat pada materi pokok, fokus pada aspek kognitif, psikomotor dan aspektif serta pengalaman belajar untuk mencapai kompetensi |
kurikulum sangat
beragam, disesuaikan dengan keadaan masyarakat dan negara bagian
bagian tersebut. Proses pengembangan kurikulum dipusatkan pada tingkat Negara tersebut. |
Penilaian
|
Masih cenderung melaksanakan
evaluasi (penilaian akhir).
|
Melaksanakan asesmen
(penilaian proses).
|
DAFTAR PUSTAKA
Lina
Sanjaya.2008.Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Media Group
Mulyasa.2014.Pengembangan
dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT RemajaRosdakarya
Susanto
Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana
Trianto.2007.Model
Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek.Jakarta :Prestasi Pustaka
Poerwati, dkk. 2013. Panduan Memahami Kurikulum 2013 Sebuah Inovasi Struktur Kurikulum Penunjang Masa Depan.
Jakarta: Prestasi Pustaka Karya
Tim
Pustaka Yustisia. 2008. Panduan Lengkap
KTSP. Yogyakarta: Pustaka Yustisia
National Research Council. 1996. National Science Education Standards.
Washington, DC: National Academy
Press.