Sunday, January 27, 2013

pengertian puisi beserta macam dan contohnya


PUISI

Puisi adalah bentuk karangan yang
terikat oleh rima, ritma, ataupun jumlah
baris serta ditandai oleh bahasa yang
padat. Menurut zamannya, puisi
dibedakan atas puisi lama dan puisi
baru.


A. PUISI LAMA

Puisi lama adalah puisi yang terikat
oleh aturan-aturan. Aturan- aturan
itu antara lain :
- Jumlah kata dalam 1 baris
- Jumlah baris dalam 1 bait
- Persajakan (rima)
- Banyak suku kata tiap baris
- Irama
1. Ciri-ciri Puisi Lama
Ciri puisi lama:
a) Merupakan puisi rakyat yang tak
dikenal nama pengarangnya
b) Disampaikan lewat mulut ke mulut,
jadi merupakan sastra lisan
c) Sangat terikat oleh aturan-aturan
seperti jumlah baris tiap bait, jumlah
suku kata maupun rima.

2. Jenis dan Contoh Puisi Lama

a) Mantra adalah ucapan-ucapan yang
dianggap memiliki kekuatan gaib.

Contoh : Assalammu’alaikum putri
satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu

b) Pantun adalah puisi yang bercirikan
bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris,
tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2
baris awal sebagai sampiran, 2 baris
berikutnya sebagai isi. Pembagian
pantun menurut isinya terdiri dari
pantun anak, muda-mudi, agama/
nasihat, teka-teki, jenaka.
Contoh :
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati

c) Karmina adalah pantun kilat seperti
pantun tetapi pendek.
Contoh : Dahulu
parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)

d) Seloka adalah pantun berkait.
Contoh : Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan

e) Gurindam adalah puisi yang
berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-
a-a-a, berisi nasihat.
Contoh : Kurang
pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )

f) Syair adalah puisi yang bersumber
dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris,
bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau
cerita.
Contoh : Pada zaman dahulu
kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

g) Talibun adalah pantun genap yang
tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10
baris.
Contoh :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
4. Ciri-ciri dari jenis puisi lama
a) Mantra
Ciri-ciri:
Ø Berirama akhir abc-abc, abcd-abcd,
abcde-abcde.
Ø Bersifat lisan, sakti atau magis
Ø Adanya perulangan
Ø Metafora merupakan unsur penting
Ø Bersifat esoferik (bahasa khusus
antara pembicara dan lawan bicara) dan
misterius
Ø Lebih bebas dibanding puisi rakyat
lainnya dalam hal suku kata, baris dan
persajakan.
b) Pantun
Ciri – ciri :
Ø Setiap bait terdiri 4 baris
Ø Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
Ø Baris 3 dan 4 merupakan isi
Ø Bersajak a – b – a – b
Ø Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku
kata
Ø Berasal dari Melayu (Indonesia)
c) Karmina
Ciri-ciri karmina
Ø Setiap bait merupakan bagian dari
keseluruhan.
Ø Bersajak aa-aa, aa-bb
Ø Bersifat epik: mengisahkan seorang
pahlawan.
Ø Tidak memiliki sampiran, hanya
memiliki isi.
Ø Semua baris diawali huruf capital.
Ø Semua baris diakhiri koma, kecuali
baris ke-4 diakhiri tanda titik.
Ø Mengandung dua hal yang
bertentangan yaitu rayuan dan perintah.
d) Seloka
Ciri-ciri seloka
Ø Ditulis empat baris memakai bentuk
pantun atau syair,
Ø Namun ada seloka yang ditulis lebih
dari empat baris.
e) Gurindam
Ciri-ciri gurindam
Ø Baris pertama berisikan semacam
soal, masalah atau perjanjian
Ø baris kedua berisikan jawabannya
atau akibat dari masalah atau perjanjian
pada baris pertama tadi.
f) Syair
Ciri-ciri syair
Ø Terdiri dari 4 baris
Ø Berirama aaaa
Ø Keempat baris tersebut mengandung
arti atau maksud penyair
g) Talibun
Ciri-ciri:
Ø Jumlah barisnya lebih dari empat
baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8,
10 dan seterusnya.
Ø Jika satu bait berisi enam baris,
susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
Ø Jika satu bait berisi delapan baris,
susunannya empat sampiran dan empat
isi.
ØApabila enam baris sajaknya a – b –
c – a – b – c.
Ø Bila terdiri dari delapan baris,
sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d

B. PUISI BARU

Puisi baru bentuknya lebih bebas
daripada puisi lama baik dalam segi
jumlah baris, suku kata, maupun rima.
1. Ciri-ciri Puisi Baru
a) Bentuknya rapi, simetris;
b) Mempunyai persajakan akhir (yang
teratur);
c) Banyak mempergunakan pola sajak
pantun dan syair meskipun ada pola
yang lain;
d) Sebagian besar puisi empat seuntai;
e) Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra
(kesatuan sintaksis)
f) Tiap gatranya terdiri atas dua kata
(sebagian besar) : 4-5 suku kata.
2. Jenis-jenis dan Contoh Puisi Baru
Menurut isinya, puisi dibedakan atas :
a) Balada adalah puisi berisi kisah/
cerita. Contoh : Puisi karya Sapardi
Djoko Damono yang berjudul “ Balada
Matinya Seorang Pemberontak”
b) Himne adalah puisi pujaan untuk
Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
Contoh :
Bahkan batu-batu yang keras dan bisu
Mengagungkan nama-Mu dengan cara
sendiri
Menggeliat derita pada lekuk dan liku
bawah sayatan khianat dan dusta.
Dengan hikmat selalu kupandang
patung-Mu
menitikkan darah dari tangan dan kaki
dari mahkota duri dan membulan paku
Yang dikarati oleh dosa manusia.
Tanpa luka-luka yang lebar terbuka
dunia kehilangan sumber kasih
Besarlah mereka yang dalam nestapa
mengenal-Mu tersalib di datam hati.
(Saini S.K)
c) Ode adalah puisi sanjungan untuk
orang yang berjasa. Contoh :
Generasi Sekarang
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa
Menciptakan kemegahan baru
Pantoen keindahan Indonesia
Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia
(Asmara Hadi)
d) Epigram adalah puisi yang berisi
tuntunan/ajaran hidup. Contoh :
Hari ini tak ada tempat berdiri
Sikap lamban berarti mati
Siapa yang bergerak, merekalah yang di
depan
Yang menunggu sejenak sekalipun pasti
tergilas.
(Iqbal)
e) Romance adalah puisi yang berisi
luapan perasaan cinta kasih.
f) Elegi adalah puisi yang berisi ratap
tangis/kesedihan. Contoh :
Senja di Pelabuhan Kecil
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada
cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada
berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau
berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga
kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari
berenang
menemubujuk pangkal akanan. Tidak
bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang
ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap
harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat
jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan
bisa terdekap
(Chairil Anwar)
g) Satire adalah puisi yang berisi
sindiran/kritik. Contoh :
Aku bertanya
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidad penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan
rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa
pendidikan,
termangu-mangu dl kaki dewi kesenian.
(Rendra)
Sedangkan macam-macam puisi baru
dilihat dari bentuknya antara lain:
a) DISTIKON
Contoh :
Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal
Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh
(Or. Mandank)
b) TERZINA
Contoh :
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari
Dari ; Madah Kelana
Karya : Sanusi Pane
c) QUATRAIN
Contoh :
Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu
(A.M. Daeng Myala)
d) QUINT
Contoh :
Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan
Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan
(Or. Mandank)
e) SEXTET
Contoh :
Merindu Bagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(Ipih)
f) SEPTIMA
Contoh :
Indonesia Tumpah Darahku
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya
(Muhammad Yamin)
g) STANZA ( OCTAV )
Contoh :
Awan
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang
(Sanusi Pane)
h) SONETA
Contoh :
Gembala
Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )
Melihat anak berelagu dendang ( b )
Seorang saja di tengah padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )
Beginilah nasib anak gembala ( a )
Berteduh di bawah kayu nan rindang
( b )
Semenjak pagi meninggalkan kandang
( b )
Pulang ke rumah di senja kala ( a )
Jauh sedikit sesayup sampai ( a )
Terdengar olehku bunyi serunai ( a )
Melagukan alam nan molek permai ( a )
Wahai gembala di segara hijau ( c )
Mendengarkan puputmu menurutkan
kerbau ( c )
Maulah aku menurutkan dikau ( c )
(Muhammad Yamin)
4. Ciri-ciri dari Jenis Puisi Baru
Ciri puisi dari Jenis isinya :
a) Balada
Ciri-ciri balada
Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga)
bait, masing-masing dengan 8 (delapan)
larik dengan skema rima a-b-a-b-b-
c-c-b. Kemudian skema rima berubah
menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik
terakhir dalam bait pertama digunakan
sebagai refren dalam bait-bait
berikutnya.
b) Hymne
Ciri-ciri hymne
Lagu pujian untuk menghormati seorang
dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah
air, atau alma mater (Pemandu di
Dunia Sastra).
Sekarang ini, pengertian himne menjadi
berkembang. Himne diartikan sebagai
puisi yang dinyanyikan, berisi pujian
terhadap sesuatu yang dihormati (guru,
pahlawan, dewa, Tuhan) yang
bernafaskan ke-Tuhan-an.
c) Ode
Ciri-ciri ode
Ciri ode nada dan gayanya sangat resmi
(metrumnya ketat), bernada anggun,
membahas sesuatu yang mulia, bersifat
menyanjung baik terhadap pribadi
tertentu atau peristiwa umum.
d) Epigram
Epigramma (Greek); unsur pengajaran;
didaktik; nasihat membawa ke arah
kebenaran untuk dijadikan pedoman,
ikhtibar; ada teladan.
e) Romance
Romantique (Perancis); keindahan
perasaan; persoalan kasih sayang, rindu
dendam, serta kasih mesra
f) Elegi
Ciri-ciri elegi
Sajak atau lagu yang mengungkapkan
rasa duka atau keluh kesah karena sedih
atau rindu, terutama karena kematian/
kepergian seseorang.
g) Satire
Satura (Latin) ; sindiran ; kecaman
tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak
puas hati satu golongan (ke atas
pemimpin yang pura-pura, rasuah,
zalim etc)
Ciri puisi dari Jenis bentuknya :
a) Distikon
• 2 baris; sajak 2 seuntai
• Distikon (Greek: 2 baris)
• Rima – aa–bb
b) Terzina
Terzina (Itali: 3 irama)
c) Quatrain
• Quatrain (Perancis: 4 baris)
• Pada asalnya ada 4 rangkap
• Dipelopori di Malaysia oleh Mahsuri
S.N.
d) Quint
Pada asalnya, rima Quint adalah /
aaaaa/ tetapi kini 5 baris dalam
serangkap diterima umum sebagai Quint
(perubahan ini dikatakan berpunca dari
kesukaran penyair untuk membina
rima /aaaaa/
e) Sextet
• sextet (latin: 6 baris)
• Dikenali sebagai ‘terzina ganda dua’
• Rima akhir bebas
f) Septima
• septime (Latin: 7 baris)
• Rima akhir bebas
g) Oktav
• Oktaf (Latin: 8 baris)
• Dikenali sebagai ‘double Quatrain’
h) Soneta
· Terdiri atas 14 baris
· Terdiri atas 4 bait, yang terdiri atas
2 quatrain dan 2 terzina
· Dua quatrain merupakan sampiran
dan merupakan satu kesatuan yang
disebut octav.
· Dua terzina merupakan isi dan
merupakan satu kesatuan yang disebut
isi yang disebut sextet.
· Bagian sampiran biasanya berupa
gambaran alam
· Sextet berisi curahan atau jawaban
atau kesimpulan daripada apa yang
dilukiskan dalam ocvtav , jadi sifatnya
subyektif.
· Peralihan dari octav ke sextet disebut
volta
· Penambahan baris pada soneta disebut
koda.
· Jumlah suku kata dalam tiap-tiap
baris biasanya antara 9 – 14 suku kata
· Rima akhirnya adalah a – b – b – a, a
– b – b – a, c – d – c, d – c – d.