Friday, March 27, 2020

KURIKULUM IPA SD


KURIKULUM IPA SD

A.    PENGERTIAN KURIKULUM

Istilah “kurikulum” berasal dari bahasa Latin, yaitu curriculum”, awalnya mempunyai pengertian a running course dan dalam Prancis yaitu courier berarti to run = berlari. Istilah ini kemudia akan digunakan untuk sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh untuk mencapai suatu gelar penghargaan dalam dunia pendidikan yang dikenal dengan ijazah. Berikut ini dikemukakan beberapa definisi yang cukup dipandang sebagai definisi yang popular yang pantas tampaknya untuk ditelaah Raip Tiler (1949) semua pelajaran-pelajaran siswa yang direncanakan dan dilakukan oleh pihak sekolah untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan.
E. Eisner(1979); kurikulum adalah pengalaman yang ditawarkan kepada siswa dibawah petunjuk dan bimbingan sekolah.
G. Saylor, W. Alexander & A. J . Lewis (1981); kurikulum adalah suatu rencana untuk memberikan sejumlah kesempatan belajar pada orang lain untuk dididik.
Definisi kurikulum yang dikemukakan diatas memang menunjukkan adanya perbedaan ahli tentang kurikulum, namun definisi yang popular saat ini adalah yang menyatakan, bahwa kurikulum adalah segala pengalaman anak sekolah di bawah bimbingan sekolah
Kurikulum juga tidak hanya meliputi kegiatan yang direncanakan melainkan juga peristiwa-peristiwa yang terjadi di bawah bimbingan sekolah. Selain aktivitas kurikulum yang bersifat formal juga aktivitas yang bersifat non formal (Nasution, 1989). Di samping kurikulum formal dan non formal terdapat kurikulum tersembunyi.
Menurut undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dikatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar, yang maksud dengan isi dan bahan pelajaran itu sendiri adalah susunan dan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan IPA atau IPA itu sendiri memiliki peran penting dalam meningkatkan mutu pendidikan terutama dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas yang mempunyai pemikiran kritis dan ilmiah dalam menanggapi isu di masyarakat. Perkembangan IPA ini dapat menyesuaikan dengan era teknologi informasi dalam dunia pendidikan.
Menyadari hal ini maka pendidikan IPA perlu mendapat perhatian sehingga dapat dilakukan suatu usaha yang disebut modernisasi. Modernisasi sendiri merupakan proses pergeseran sikap, cara berpikir dan bertindak sesuai dengan tuntunan zaman. Dengan demikian modernisasi pendidikan IPA memiliki upaya untuk menengah sistem menjadi lebih modern dan akan terus berjalan dinamis. Modernisasi dalam pendidikan IPA telah berkembang di Negara-negara maju seperti Amerika, namun untuk Indonesia sendiri belum nampak perkembangannya. Di Indonesia terkait dengan adanya perubahan kurikulum yang dominant terlihat pada kurikulum 1975, kurikulum ini berpengaruh pada kurikulum 1984 dan 1994. selanjutnya berubah menjadi Kurikulum 2004 yang biasa dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sampai akhirnya sekarang telah disempurnakan menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum sendiri memiliki pengertian sebagaimana dalam UU SPN No 20 Tahun 2003 pada bab I pasal I (Muhammad. Joko,2007:82) yaitu seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Kurikulum dimulai sejak adanya kurikulum 1975 yang berpengaruh pada kurikulum 1984 dan 1994.
a.    Kurikulum 1975
Pendidikan di Indonesia sudah dimulai sejak proklamasi kemerdekaan atau tepatnya tanggal 17 agustus 1945. sejak saat itu telah terjadi beberapa kali pembaharuan kurikulum mulai dari yingkat sekolah dasar hingga menengah. Pembaharuan kurikulm tersebut dilakukan untukmembuat pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik, menurut Jasin (1987), sudah dilakukan lima kali pembaharuan kurikulum. Pembaharuan tersebut adalah:
Ø  Pembaharuan pertamakali dilakukan pada tahun 1947. Pembaharuan tersebut dilakukan untuk mengganti seluruh sistem pendidikan kolonial Belanda yang sebelumnya telah dicanangkan di Indonesia. Pembaharuan ini sangat didukung  dengan masih adanya semangat revolusi nasional dan semangat proklamasi kemerdekaan yang masih menyala-nyala. Pembaharuan yang pertama atau disebut dengan rencanapelajaran 1947 ini menekankan pada pembentukan karakter manusia.
Ø  Pembaharuan yang kedua terjadi dengan keluarnya rencana pendidikan 1964. Pembaharuan kurikulum ini didasarkan pada usaha untuk mengejar ketertinggalan pendidikan di Indonesia di bidang ilmu alam (science) dan matematika.
Ø  Pembaharuan yang ketiga terjadi karena dikeluarkannya kurikulum 1968. Pembaharuan ini terjadi bersamaan dengan beralihnya sistem pemerintahan dari orde lama ke orde baru. Keadaan tersebut menuntut adanya pembaharuan dalam segala aspek kehidupan yang salah satunya adalah pendidikan.
Ø  Pembaharuan yang keempat terjadi seiring dengan diterbitkannya kurikulum 1975/1976/1977. Kurikulum ini ditandai dengan adanya usha yang sistematis dalam penyusunan kurikulum tersebut. Bahan-bahan yang bersifat empiris dijadikan dasar dalam penyusunan kurikulum ini.
   Kurikulum 1975 yang berusaha mengembangkan aspek kognitif, psikomotor, dan afektif. Pendidikan IPA merupakan elemen penting, sedangkan Bahasa Inggris dimasukan sebagai mata pelajaran tambahan. Pada era ini, Indonesia bersiap untuk hubungan internasional yang lebih mendunia sehingga porsi Bahasa Inggris ditambah.

b.         Kurikulum 1984
Kurikulum ini manggantikan kurikulum 1975 yang didasarkan pada surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 0461/U/1983 tentang perbaikan kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum ini sudah disesuaikan dengan kebutuhan kerja industri pada masa itu..Kurikulum 1985 menekankan penerapan Cara Belajar Siswa Aktif yang menginginkan peran guru sebagai fasilitator dan tidak mendominasi pembelajaran. Berdasarkan CBSA, seharusnya pembelajaran IPA dilakukan di laboratorium, dan peserta didik ditempatkan sebagai subjek pembelajaran. Akan tetapi, pada kenyataannya, pengadaan laboratorium masih terbatas. Pada kurikulum ini, Sekolah Menengah Atas terdiri atas beberapa jurusan, yaitu fisika, biologi, ilmu sosial, dan agama (DEPDIKBUD, 1984 pada Hardini, 2012:35). Dalam kurikulum ini, pendidikan IPA dianggap penting sehingga jumlah jam untuk pembelajaran IPA juga ditingkatkan menjadi 34 jam untuk satu catur wulan.
c.         Kurikulum 1994
Kurikulum 1994 berisi tentang kewenangan pengembangan yang seluruhnya beada ditanagn pusat dan daerah sehingga sekolah tidak begitu terlibat, kemudian tidak terjadi penataan materi, jam pelajaran serta struktur program siswa hanya dianggap sebagai siswa yang harus menerima semua materi dan tanpa mem[praktekannya. Pembelajaran hanya dilakukan di dalam kelas dan ketrampilan hanya dikembangkan melalui latihan soal. Mulyasa (Muhammad Joko,2007:102-104). Dari uraian di atas erlihat bahwa kurikulum ini tidak atau kurang mengena pada siswa untuk pendidikan IPA, mengingat bahwa pendidikan IPA tidak sekedar mengajarkan konsep namun membutuhkan proses ketrampilan. Sebagai contoh meneliti, mengalami danmembuat rancangan prosedur sehingga kurikulum ini dirasa kurang baik dan akhirnya terjadi perubahan kurikulum yang disebut KBK.
d.        Kurikulum 2004 (KBK)
KBK tidak ditetapkan dalam UU atau Peraturan Pemerintah. Alasan dirubahnya kurikulum 1994 menjadi KBK karena mutu pendidikan di Indonesia yang kurang baik dan banyak siswa yang tidak menerapkan ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan, selain itu mereka dituntut untuk menghapal materi tanpa memahaminya sehingga apa yang telah di ujikan maka materi itu akan dengan mudah lupa.
Oleh karena itu dengan dirubahnya kurikulum 1994 menjadi KBK diharapkan dapat menekankan kurikulum pada kompetensi yang harus dimiliki dan dikuasai siswa dalam menyelesaikan pembelajaran. Menurut Paul (2007:43) kompetensi merupakan  “kemampuan yang dapat berupa keterampilan, nilai hidup siswa yang mempengaruhi cara mereka berpikir dan bertindak”. Secara umum KBK memiliki enam karakteristik menurut Muhammad joko (2007:102) yaitu: “(1) system belajar dengan modul,(2) menggunakan keseluruhan sumber belajar, (3) pengalaman lapangan, (4) strategi individual personal, (5) kemudahan belajar dan (6) belajar tuntas”. Dalam kurikulum KBK ini sekolah dimberi keleluasaan dalam menyusun dan mengembangkan silabus mata pelajaran sehingga dapat mengakomodasi potensi sekolah, kebutuhan dan kemampuan peserta didik serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah. Di samping itu kurikulum ini juga menuntut siswa untuk aktif dan diharapkan lulusan dari tingkat SD siswa dapat berpikir logis, kritis dan inovatif serta dapat memecahkan masalah sesuai metode ilmiah.
e.         Kurikulum 2006 (KTSP)
KTSP (kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) merupakan kurikulum yang di sempurnakan dari kurikulum 2004 (KBK). Kurikulum ini disusun oleh masing-masing satuan pendidikan  atau sekolah. Prinsipnya hamper sama dengan KBK. KTSP diberlakukan mulai tahun 2006/2007. Dalam kurikulum ini pemerintah hanya sebagai pengembang kompetensi sebagai standar isi dan kelulusan. Selanjutnya sekolah bebas menyusun kurikulum sesuai dengan keadaan sekolah dan siswa didik. KTSP disusun dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang dalam UU republic Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional dan permen No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dalam KTSP pendekatan balajar berbasis kompetensi dan terjadi penataan materi, jam belajar dan struktur program. (Muhammad Joko, 2007:102).
f.          Kurikulum 2013
Perkembangan kurikulum di Indonesia pada tahun 2013 untuk pembelajaran IPA mengarah pada konsep proses pembelajaran “integrateive science”. Konsep “integrateive science” berlandaskan teori belajar behaviorisme, teori perolehan informasi, dan teori psikologi kognitif (konstruktivisme). Kurikulum 2013 dalam pembelajaran IPA SMP merupakan deskripsi tujuan dan kompetensi yang diharapkan tercapai setelah kegiatan belajar seorang individu. Dalam pencapaian tujuan yang termasuk dalam kurikulum, seorang guru harus dapat menciptakan suasana belajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan karakter materi yang akan disampaikan dalam bentuk model pembelajaran dilengkapi sumber belajar dan media yang mendukung. Rangkaian proses pembelajaran selanjutnya setelah perumusan tujuan dalam kurikulum dan penataan proses pembelajaran adalah assessment/evaluasi pembelajaran. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik baik kemampuan sikap religious, sikap sosial, intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap peduli, dan partisipasi aktif dalam membangun kehidupan berbangsa dan bermasyarakat yang lebih baik. Kurikulum ini menuntut guru memiliki kreativitas dan pola berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking) dalam pelaksanaan proses pembelajaran IPA di kelas.

C.    Perbandingan Struktur Kurikulum 2006 Dan Kurikulum 2013
1.         Kurikulum IPA dalam kurikulum 2006
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Struktur kurikulum untuk SD/MI meliputi substansi mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran, dengan ketentuan sebagai berikut.
a.       Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.
b.      Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
c.       Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik, sesuai dengan kondisi sekolsh. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau/ dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
d.      Substansi mata pelajaran IPA di SD/MI merupakan ”IPA Terpadu”
e.       Pembelajaran pada Kelas I s.d III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas IV s.d VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
f.       Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat (4) jam pelajaran per minggu secara keseluruhan.
g.      Alokasi waktu satu jam pembelajaran 35 menit.
h.      Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.

1)   Ruang lingkup Mata Pelajaran IPA SD/MI secara garis besar terinci menjadi empat (4) kelompok yaitu:

a)      Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan;
b)      Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas;
c)      Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana;
d)     Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.
(Depdiknas Ditjen Manajemen Dikdasmen Ditjen Pembinaan TK dan SD, 2007: 14) Keempat kelompok bahan kajian IPA SD/MI tersebut disajikan secara spiral, artinya setiap bahan kajian disajikan di semua tingkat kelas tetapi dengan tingkat kedalaman yang berbeda; semakin tinggi tingkat kelas semakin dalam bahasannya.
2)   Tujuan mata pelajaran IPA SDMI
Di dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006 telah ditetapkan, bahwa mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1)      Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya;
2)      Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari;
3)      Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat;
4)      Mengembangkanketerampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan;
5)      Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam;
6)      Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan;
7)      Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
(Depdiknas Ditjen Manajemen Dikdasmen Ditjen Pembinaan TK dan SD, 2007: 13-14).
3)        Tujuan Pembelajaran IPA SD dan Dampaknya Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran IPA
a.       Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
b.      Pembelajaran IPA SD/MI ditekankan pada pembelajaran Saling tema (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.
c.       Rumusan tujuan pembelajaran IPA di SD/MI seperti di atas secara jelas dan tegas memberi informasi bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA tidak melalui pemindahan pengetahuan (istilah, fakta, konsep, prinsip, hukum/teori) dari guru kepada siswa, tetapi menjadi suatu kewajiban bahwa pembelajaran IPA harus melalui inkuiri ilmiah (penyelidikan), dan melalui penerapan konsep-konsep IPA dalam bentuk merancang dan membuat suatu karya. Dengan pembelajaran IPA seperti ini maka akan memberi kebermaknaan hasil belajar bagi diri siwa dalam menjalani kehidupan di alam ini.
d.      Berikut ini dicontohkan pembelajaran IPA yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran IPA seperti yang dipaparkan di atas. Misal pembelajaran IPA Kelas V semester 2 dari KD 5.2: Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Berdasarkan pesan yang tersurat dalam KD tersebut dapat dimaknai bahwa kompetensi ”menjelaskan” yang harus dikuasai siswa tidak mungkin dapat diperoleh hanya melalui diskusi saja, namun harus melalui berbuat melakukan proses-proses sains. Dengan melakukan proses sains siswa dapat berinkuiri ilmiah. Dari berinkuiri siswa akan menemukan sejumlah bukti (fakta) untuk dasar berpikir membangun konsep ”pesawat sederhana membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat”. Sebelum ini siswa telah mengenal nama-nama, letak komponen tuas dan arti masing-masing komponen (sebagai pengetahuan awal siswa ketika memasuki pembelajaran ini)

4)        Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA SD/MI
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang tersurat dalam standar isi merupakan batas minimal yang harus dicapai peserta didik dalam proses belajarnya. Artinya pesan yang tersurat dalam SK dan KD tersebut tidak dapat ditawar lagi oleh guru dalam hal penyajiannya di kelas maupun di luar kelas. Hal tersebut mempunyai implikasi terhadap kompetensi guru. Jika guru merasa kurang kompeten dalam SK dan atau/ KD tertentu maka wajib mempelajarinya. Hal tersebut perlu dilakukan agar dapat memfasilitsi belajar siswa secara maksimal, jangan sampai dilewati untuk tidak dibelajarkan. Setiap SK dan KD perlu dimaknai dulu secara tepat, sebelum dijabarkan menjadi indikator dan tujuan pembelajaran, agar pesan edukatif dari SK dan KD tersebut dapat tercapai.
Khusus mata pelajaran IPA di SD, sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, termasuk ke dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Kelompok mata pelajaran ini pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan tekhnologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum disetiap tahun pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.
Urutan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPA SD
Kelas I, Semester 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
1.     Mengenal anggota tubuh dan kegunaannya, serta cara perawatannya.
1.1  Mengenal bagian-bagian tubuh dan  kegunaannya serta cara perawatannya.
1.2  Mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat ( makanan, air, pakaian, udara, lingkungan sehat)
1.3  Membiasakan hidup sehat
2.     Mengenal cara memmelihara lingkungan agar tetap sehat.
2.1  Mengenal cara menjaga lingkungan agar tetap sehat.
2.2  Membedakan lingkungan sehat dengan lingkungan tidak sehat
2.3  Menceritakan perlunya merawat tanaman, hewan peliharaan dan lingkungan sekitar.
Benda dan Sifat
3.     Mengenal berbagai sifat benda dan kegunaannya melalui pengamatan perubahan bentuk benda.
3.1  Mengidentifikasi benda yang ada di lingkungan sekitar  berdasarkan cirinya melalui pengamatan.
3.2  Mengenal benda yang dapat diubah bentuknya
3.3  Mengidentifikasi kegunaan benda di lingkungan sekitar

Kelas  I, Semester 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Energi dan Perubahannya
4. Mengenal berbagai bentuk energy dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
4.1 Membedakan gerak benda yang mudah bergerak dengan yang sulit bergerak melalui percobaan
4.2  Mengendentifikasi penyebab benda bergerak ( batere, per/pegas, dorongan tangan, dan magnet)
5. Mengenal berbagai benda langit dan peristiwa alam ( cuaca dan musim) serta pengaruhnya terhadap kegiatan manusia.
5.1 Mengenal berbagai benda langit melalui pengamatan
5.2  Mengenal keadaan cuaca di sekitar kita.
5.3 Membedakan pengaruh musim kemarau dengan musim hujan terhadap kegiatan manusia.

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
1.     Mengenal bagian-bagian utama tubuh hewan dan tumbuhan, pertumbuhan hewan dan tumbuhan serta berbagai tempat hidup makhluk hidup
1.1 Mengenal bagian-bagian utama hewan dan tumbuhan di sekitar rumah dan sekolah melalui pengamatan.
1.2 Mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada pertumbuhan hewan (dalam ukuran) dan tumbuhan (dari biji menjadi tanaman).
1.3  Mengidentifikasi berbagai tempat hidup makhluk hidup (air, tanah, dan tempat lainnya)
1.4  Mengidentifikasi makhluk hidup yang menguntungkan dan membahayakan.
Benda dan Sifatnya
2. mengenal berbagai bentuk benda dan kegunaannya serta perubahan wujud yang dapat dialaminya.
2.1 Mengidentifikasi cirri-ciri benda padat dan cair yang ada di lingkungan sekitar.
2.2. menunjukkan perubahan bentuk dan wujud benda ( plastisin / tanah liat/adonan tepung) akibat dari kondisi tertentu.
2.3 Mengidentifikasi benda-benda yang dikenal dan kegunaanya melalui pengamatan

Kelas II, Semester 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Energi dan Perubahannya
3. Mengenal berbagai sumber energy yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan kegunaannya.
3.1 Mengidentifikasi sumber-sumber energy (panas, listrik, cahaya, dan bunyi) yang ada di lingkungan sekitar.
3.2  Mengidentifkasi jenis energi yang paling sering digunakan di lingkungan sekitar dan cara menghematnya.
Bumi dan Alam Semesta
4. Memahami peristiwa alam dan pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari.
4.1 Mengidentifikasi kenampakan matahari   
      pada pagi, siang dan sore hari.
4.2 Medeskrpsikan kegunaan pans dan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari

Kelas III, Semeter 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
1. Memahami cirri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup.
1.1 Mengidentifikasi ciri-cri dan kebutuhan    makhluk hidup.
1.2 Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana.
1.3 Mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup dan hal-hal yang mempengaruhi pertumbuhan dan   perkembangan (makanan, kesehatan, rekreasi, istirahat dan olahraga.
2.  Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan, dan upaya menjaga kesehatan lingkungan.
2.1 Membedakan cirri-ciri lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat berdasarkan pengamatan.
2.2 Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
2.3 Menjelaskan cara menjaga kesehatan lingkungan sekitar.
Kelas III, Semester 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Energi dan Perubahannya
4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi.
4.1. Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran.
4.2. Mendekskrpsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari.
4.3. Mengidentifikasikan sumber energi dan kegunaanya.
5.  Menerapkan konsep energi gerak.
5.1. Membuat kincir angin unatuk menunjukkan bentuk energi angin dapat diubah menjadi energy gerak.
5.2. Menerapkan cara menghemat energi dalam kehidupan sehari-hari.
Bumi dan Alam Semesta
6. Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam.
6.1Mendeksripsikan kenampakan permukaan bumi di lingkungan sekitar.
6.2. Menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca.
6.3. Mendeskripsikan pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia.
6.4. Mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam di lingkungan sekitar.

Kelas IV, Semester  1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Makhluk hidup dan Proses Kehidupan
1. Memahami hubungan antar struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya.
1.1Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya.
1.2. Menerapkan cara memelihara kesehatan  kerangka tubuh.
1.3. Mendeskripsikan hubngan antara strktur panca indera dengan fungsinya.
1.4. Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indera.
2. Memahami hubungan antara strktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.
1.1. Menjelaskan hubungan antara struktur  akar tumbuhan dengan fungsinya.
1.2. Menjelaskan hbungan antara struktur batang tumuhan dengan fungsinya.
1.3. Menjelaskan hubungan antara daun tumbuhan dengan fungsinya.
1.4. Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya.
3. Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya
3.1.  Mengidentifikasi jenis makanan hewan
3.2.  Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya.
4.   Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup
4.1. Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing
5. Memahami hubungan sesame makhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan linkungannya
5.1.Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas (simbiosis) dan hubungan ”makan dan dimakan” antar makhluk hidup (rantai makanan)
Benda dan sifatnya
6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya
6.1. Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu
6.2.Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair
6.3. Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaanya.

Kelas IV, Semester 2
Standar Komptensi
Kompetensi Dasar
Energi dan Perubahannya
7.  Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda
7.1. Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda
7.2. Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda
8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari
8.1. Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
8.2 Menjelaskan berbagai energy alternative dan cara penggunaanya
8.3.Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energy gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat/kertas/perasut
8.4. Menjelaskan perubahan energy bunyi melalui penggunaan alat musik
Bumi dan Alam Semesta
9.Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit
9.1.Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi
9.2. Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari
10. Memahami perubahan linkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan
10.1.Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik ( angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut)
10.2. Menjelaskan pengaruh perubahan linkungan fisik  terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor)
11.    Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
11.1.     Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan
11.2.     Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan
11.3.     Menjelaskan dampak pengamblan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan

Kelas V, Semester  1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
1. Mengidentifikasikan fungsi organ tubuh manusia dan hewan
1.1.     Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia
1.2.     Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan hewan, misalnya ikan dan cacing tanah
1.3.     Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungan dengan makanan dan kesehatan
1.4.     Mengidentifikasi organ peredaran darah manusia
1.5.     Mengidentikasi gangguan pada organ peredaran darah manusia
2.  Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan
2.1.     Mengidentikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan
2.2.     Mendeskripsikan ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan
3.Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan
3.1.     Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup
3.2.     Mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup
Benda dan Sifatnya
4.       Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunanya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses
4.1.     Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya, misalnya benang, kain, dan kertas
4.2.     Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap

Kelas V, Semester 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Energi dan Perubahannya
5.  Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energy, serta fungsinya
5.1. Mendekripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energy melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)
5.2. Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat
6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model
6.1. Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
6.2.  Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya
Bumi dan Alam Semesta
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
7.1.Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan
7.2.Mengidentifikasikan jenis-jenis tanah
7.3. Mendeskripsikan struktur bumi
7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya
7.5.  Mendeskripsikanperlunya penghematan air
7.6. Mengidentifikasikan peistiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungannya
7.7.   Mengidentifikasikan beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb)


  1. Kurikulum IPA Dalam Kurikulum 2013       
a)      Tujuan Pembelajaran IPA
Menurut Permendikbud No. 64 Tahun 2013 tetang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, Deskripsi Kompetensi mata pelajaran IPA SD sebagai tujuan yang ingin diwujudkan adalah sebagai berikut:
1)      Kelas 1 – II
a.       Menunjukkan sikap ilmiah meliputi rasa ingin tahu, jujur, logis, kritis dan disiplin melalui IPA.
b.      Mengajukan pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana tentang alam sekitar.
c.       Melakukan pengamatan objek IPA dengan menggunakan panca indera.
d.      Menceritakan hasil pengamatan IPA dengan bahasa yang jelas.
2)      Kelas III – IV
a.       Menunjukkan sikap ilmiah meliputi rasa ingin tahu, jujur, logis, kritis dan disiplin melalui IPA.
b.      Mengajukan pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana tentang alam sekitar.
c.       Melakukan pengamatan objek IPA dengan menggunakan panca indera dan alat sederhana.
d.      Mencatat dan menyajikan data hasil pengamatan alam sekitar secara sederhana
e.       Mendeskripsikan konsep IPA berdasarkan hasil pengamatan
3)      Kelas V – VI
a.       Menunjukkan perilaku keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa seagai hasil dari pengamatan terhadp obejk IPA
b.      Menunjukkan sikap ilmiah : apa, mengapa, dan bagaimana tentang alam sekitar.
c.       Melakukan pengamatan objek IPA dengan menggunakan panca indra dan alat sederhana
d.      Menyajikan data hasil pengamatan alam sekitar dalam bentuk tabel atau grafik
e.       Membuat kesimpulan dan melaporkan hasil pengamatan alam sekitar secara lisan dan tulisan secara sederhana
f.       Menjelaskan konsep dan prinsip IPA.
b)      Ruang Lingkup IPA
IPA pada hakikatnya meliputi empat unsur utama yaitu:
1)      Sikap : rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar
2)      Proses : prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah, metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan;
3)      Produk : berupa fakta, prinsip, teori, dan hokum.
4)      Aplikasi : penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.
c)  KD IPA diorganisasikan ke dalam empat Kompetensi inti (KI)
                        Kompetensi Inti (KI) 1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kompetensi Inti (KI) 2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial. Kompetensi Inti (KI) 3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan Kompetensi Inti (KI) 4 berisi KD tentang penyajian pengetahuan. Kompetensi Inti (KI) 1, Kompetensi Inti (KI) 2, dan Kompetensi Inti (KI) 4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum dalam Kompetensi Inti (KI) 3. Kompetensi Inti (KI) 1 dan Kompetensi Inti (KI) 2 tidak diajarkan langsung (direct teaching), tetapi indirect teaching pada setiap kegiatan pembelajaran.
d) Stuktur Kurikulum
Jumlah jam bertambah pelajaran/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran. Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu selama satu semester. Jam belajar SD/MI adalah 35 menit. Kurikulum SD/MI menggunakan pendekatan pembelajaran tematik integratif dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan.
Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III, keduanya merupakan pemberi makna yang substansial terhadap mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya.

D.      Perbedaan Kurikulum Di Indonesia Dan di Luar Negeri

          Indonesia adalah salah satu negara yang menggunakan standar nasional pendidikan sebagai pedoman dalam melaksanakan pendidikan sains secara nasional. Selain indonesia, di Amerika juga telah memiliki acuan bagi penetapan standar nasional pendidikan sains.  Amerika melalui National Research Council (1996:27) mengemukakan standar mengajar sains terdiri dari 6 standar yaitu :
1)      Standar A : Guru sains merencanakan program berbasis inkuiri untuk siswa
2)      Standar B : Guru sebagai penuntun sains dan fasilitator belajar
3)      Standar C : Guru sains terikat dalam asesmen yang terus menerus dalam mengajar
dan belajar siswa
4)      Standar D : Guru-guru sains mendesain dan mengelola lingkungan belajar yang memungkinkan waktu, ruang dan sumber yang dibutuhkan untuk belajar sains tersedia.
5)      Standar E : Guru sains mengembangkan komunitas belajar sains yang merefleksikan kekakuan intelektual dari inkuiri ilmiah dan sikap serta nilai sosial yang kondusif dalam belajar sains.
6)      Standar F: Guru sains secara aktif berpartisipasi secara terus menerus dalam
merencanakan dan mengembangkan program sains sekolah

Amerika juga menetapkan standar asesmen pendidikan IPA yang meliputi 5 standar (National Research Council, 1996: 75) yaitu :
1)      Standar A : Asesmen harus konsisten dengan keputusan guru dan siswa
2)      Standar B : Kemampuan dan kesempatan belajar harus diases
3)      Standar C : Kualitas teknik pengumpulan data harus sesuai dengan tindakan yang diberikan berdasarkan interpretasi.
4)      Standar D : Pelaksanaan asesmen harus adil
5)      Standar E : Penyimpulan yang dibuat berdasarkan asesmen berkaitan dengan kemampuan dan kesempatan siswa untuk belajar haruslah dikomunikasikan.
Istilah asesmen masih belum begitu dikenal oleh guru-guru di Indonesia, yang lebih sering dipahami oleh guru-guru adalah istilah evaluasi. Padahal antara keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar.  Asesmen menilai proses dan hasil belajar, sedangkan evaluasi hanya menilai hasil belajar. Selama ini masih terbatas guru yang melakukan penilaian terhadap proses yang terjadi selama siswa belajar, yang sering dilakukan guru adalah menilai hasil belajar. Setelah guru selesai mengajarkan konten sains tertentu, guru memberikan tes kepada siswa. Hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes seringkali tidak ditindaklanjuti guru dengan menganalisis hasil belajar siswa untuk mengetahui indicator apa yang belum dicapai siswa, siswa mana saja yang mendapat nilai kurang, apa penyebabnya dan bagaimana menanggulanginya.  
Asesmen lebih berpihak pada siswa, sedangkan evaluasi lebih berpihak pada guru sebagai evaluator. Pada asesmen, guru harus berdiri bersebelahan dengan siswa, mengamati dan mengikuti perkembangan belajar siswa. Ketika siswa menemukan kesulitan, guru berkewajiban membantu siswa. Sedangkan pada evaluasi, siswa berada pada posisi berseberangan dengan guru atau bisa dikatakan guru tidak berpihak pada siswa, guru berfungsi sebagai evaluator. Asesmen mempunyai fungsi formatif, guru bisa dengan segera memperbaiki pembelajaran atau kesulitan siswa dengan segera melalui umpan balik yang diperoleh melalui asesmen. Sementara evaluasi mempunyai fungsi sumatif.  Dalam pembelajaran, bila guru melakukan asesmen, guru dapat memperbaiki kekurangankekurangan dalam pengajarannya, sedangkan bila guru melakukan evaluasi pada tengah atau akhir semester guru sudah tidak bisa memperbaiki lagi kekurangan dalam pengajarannya karena waktunya sudah lewat. Dan seringkali evaluasi digunakan guru untuk mengambil keputusan apakah siswa tersebut bisa naik atau tidak ke jenjang berikutnya. Sebagian besar guru belum melaksanakan asesmen, tetapi hanya melaksanakan evaluasi. Ketika diberi paparan mengenai perbedaan antara asesmen dan evaluasi, banyak guru mengakui baru mendengar mengenai asesmen yang sebenarnya sudah merupakan tuntutan pada Standar Nasional Pendidikan Sains di Amerika sejak tahun 1996. Para guru lebih terpaku pada bagaimana mencapai target siswa lulus UN (Ujian Nasional).

Perbandingan Kurikulum IPA SD di Indonesia dengan Luar Negeri
Aspek Pembanding
Indonesia
Luar Negeri
Standar Nasional Pendidikan
Memiliki 8 standar: isi, proses, pendidikan dan tenaga kependidian, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan pendidikan dan penilaian pendidikan.
Memiliki standar nasional pendidikan sains, meliputi 6 bagian yaitu standar untuk mengajar sains, standar untuk pengembanganprofesional bagi guru sains, standar untuk penilaian dalam ilmu pendidikan, standar untuk konten ilmu, standar untuk program pendidikan sains dan standar untuk pendidikan sains.
Ruang Lingkup Pendidikan Sains
Terdiri dari 4 ruang lingkup materi yaitu: makhluk hidup dan proses kehidupannya yaitu manusia, hewan, tumuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan; benda / materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi cair, padat dan gas; energi dan perubahannya meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana; Bumi dan alam semesta meliputi tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit.
Terdiri dari 8 bagian meliputi: konsep dan proses dalam ilmu, sains sebagai penyelidikan, ilmu fisik, ilmu hidup, bumi dan ilmu ruang angkasa, ilmu pengetahuan dan teknologi, sejarah dan sifat ilmu
Jenjang awal pendidikan sains di ajarkan
Sejak Sekolah Dasar (1-6)
Sejak TK
Tujuan
kurikulum
1.         Mengupayakan siswa untuk mencapai kompetensi tertentu,
2.         Memberikan bekal akademik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
3.         Siswa mampu menyelesaikan masalah secara wajar dan menjalankan hidup sercara bermanfaat
Agar siswa cerdas dan berakhlak
Kualifikasi Pengajar
4 kompetensi guru: pedagogik, professional, sosial dan kepribadian
Terdapat standard yang jelas dan rinci kualitas guru seperti apa yang diharapkan dalam mengajar sains.
Konten
Materi pembelajaran
ditentukan oleh sekolah berdasarkan standar kompetensi dam kompetensi dasar, berpusat pada materi pokok, fokus pada aspek
kognitif, psikomotor dan aspektif serta pengalaman belajar untuk mencapai kompetensi
kurikulum sangat beragam, disesuaikan dengan keadaan masyarakat dan negara bagian
bagian tersebut. Proses pengembangan kurikulum dipusatkan pada tingkat Negara tersebut.
Penilaian
Masih cenderung melaksanakan evaluasi (penilaian akhir).
Melaksanakan asesmen (penilaian proses).


DAFTAR PUSTAKA

Lina Sanjaya.2008.Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:  Media Group
Mulyasa.2014.Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT RemajaRosdakarya
Susanto Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana
Trianto.2007.Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek.Jakarta :Prestasi Pustaka
Poerwati, dkk. 2013. Panduan Memahami Kurikulum 2013 Sebuah Inovasi Struktur          Kurikulum Penunjang Masa Depan. Jakarta: Prestasi Pustaka Karya
Tim Pustaka Yustisia. 2008. Panduan Lengkap KTSP. Yogyakarta: Pustaka Yustisia
National Research Council. 1996. National Science Education Standards. Washington, DC:          National Academy Press.