BAB I
PENDAHULUAN
Materi media pembelajaran merupakan
materi yang dipersiapkan untuk para pengajr dalam menyampaika pembelajaran
kepada para peserta didik. Pada saat ini telah berkembang pesat multimedia,
namun belum semua guru dapat memanfaatkannya. Untuk dapat memanfaatkan
multimedia, terlebih dahulu perlu menguasai media sederhana, yang merupakan
dasar-dasar pengembangan media pembelajaran.
Media pembelajaran banyak jenisnnya dan
tidak ada satu media pun yang paling baik dibandingankan dengan media yang
lain. Setiap media memiliki keuanggulan dan kelemahan masing-masing. Oleh
karena itu, guru perlu mengenal berbagai jenis media dengan karakteristik
masing-masing. Dengan demikian, guru dapat memilih dan menggunakannya sesuai
dengan kompetensi dasar, pengalaman belajar, serta materi yang telah disusun.
Be rdasarkan latar
belakang di atas, rumusan masalah makalah ini meliputi :
1. Apa pengertian media pembelajaran?
2. ApaManfaat media
pembelajaran ?
3. Apa tujuan media pembelajaran
?
4. Apa
perbedaan antara media pembelajaran, teknologi pembelajaran, sumber belajar dan
alat peraga ?
Tujuan penulisan makalah ini meliputi :
1. Dapat
mengetahui pengertian
media pembelajaran.
2. Dapat
mengetahui manfaat media
pembelajaran.
3. Dapat
mengetahui tujuan media pembelajaran.
4. Dapat
mengetahui perbedaan antara media
pembelajaran, teknologi pembelajaran, sumber belajar dan alat peraga.
Kata media merupakan bentuk jamak dari
kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar
terjadinya komunikasi dari pengirrim menuju penerima (Heinich, Ibrahim, dan Ibrahim dalam Daryanto thn:hl). Media merupakan salah satu
komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju
komunikan.
Association for Educational
Communications and Technology (AECT
dalam Sri Anitah thn:hl.) mendefinisikan media
sebagai segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Berbeda
dengan pendapat (Briggs dalam Prof.Dr.Sri Anitah,M.Pd )yang
mengatakan bahwa media pada hakikatnya adalah peralatan fisik untuk membawakan
atau menyempurnakan isi pembelajaran. Termasuk didalamnya, buku, video tape,
slide suara,suara guru, atau salah satu komponen dari suatu system penyampaian.
Gerlach & Ely (dalam Sri Anitah, thn:hal) menjelaskan pula bahwa media
adalah grafik, fotografi, elektronik, atau alat-alat mekanik untuk menyajikan,
memproses, dan menjelaskan informasi lisan atau visual. Smalidino, dkk (dalam Sri Anitah, thn:hal))
mengatakan bahwa media adalah suatu lat komunikasi dan sumber informasi. Bertolak dari definisi tersebut
maka media adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat
menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajar unyuk menerima pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap. Dengan pengertian itu, maka guru atau dosen, buku ajar
serta lingkunga adalah media. Setiap media merupakan sarana untuk menuju suatu
tujuan. Didalamnya terkandung informasi yang dapat dikomunikasikan dengan
orang lain. Informasi ini mungkin didapatkan dari buku-buku, rekaman, internet,
film, microfilm.
Dari pengertian-pengertian di atas, secara umum dapat
dikatakan bahwa substansi dari media pembelajaran adalah bentuk saluran yang
digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi atau bahan pelajaran kepada
penerima pesan atau pembelajar, dapat pula dikatakan bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar
untuk belajar.
Berbagai
manfaat media pembelajar banyak dibahas oleh para ahli. Menurut Kemp &Dayton (dalam Azhar Arsyad, 2014:25) meskipun
telah lama disadari bahwa banyak
keuntungan penggunaan media pembelajaran, penerimaaanya serta
pengintegrasiaanya ke dalam program-program pengajaran berjalan amat lambat.
Mereka mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukan dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian
integral pembelajaran di kelas atau sebagai cara utama pembelajaran langsung
sebagai berikut:
1. Penyampaian
pelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajar yang melihat atau mendengar
penyajian melalui media menerima pesan yang sama. Meskipun para guru
menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda, dengan penggunaan
media ragam hasil tafsiran itu dapat dikurangi sehingga informasi yang sama
dapat disampaikan kepada siswa sebagai landasan untuk pengkajian, latihan, dan
aplikasi lebih lanjut.
2. Pembelajaran
bisa lebih menarik. Media
dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga
dan memperhatikan. Kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik image yang berubah-ubah, penggunaan efek
khusus yang dapat menimbulkan keingintahuan menyebabkan siswa tertawa dan
berpikir, yang kesemuanya menunjukan bahwa media memiliki aspek motivasi dan
meningkatkan minat.
3. Pembelajaran
menjadi lebih interaktif dengan
diterapkannya teori belajar dan prinsip-prisip psikologis yang diterima dalam
hal partisiasi siswa, umpan bailk dan penguatan.
4. Lama
waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan media
hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran
dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinannya dapat diserap oleh siswa.
5. Kualitas
hasil belajar dapat ditingkatkn bilamana integrasi kata dan gambar sebagai
media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan
cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifik, dan jelas.
6. Pembelajaran
dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan terutama jika media
pembelajaran dirancang untuk penggunaaan secara individu.
7. Sikap
positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar
dapat ditingatkan.
8. Peran
guru dapat berubah kearah yang lebih positif beban guru untuk penjelasan
yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran
dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian
kepada aspek penting lain dalam proses belajar mengajar, misalnnya sebagai konsultan
atau penasihat siswa.
Dale (dalam Azhar Arsyad,
2014:27)
mengemukakan bahwa bahan-bahan audio-visual dapat memberikan banyak manfaat
asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan guru-siswa
tetap merupakan elemen paling penting dalam sistem pendidikan modern saat ini.
Guru harus selalu hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media
apa saja agar manfaat berikut ini dapat terealisasi:
1. Meningkatkan rasa saling pengertian
dan simpati dalam kelas
2. Membuahkan perubahan signifikan
tingkah lalu siswa
3. Menunjukkan hubungan antar mata
pelajaran dan kebutuhan dan minta siswa dengan meningkatnya motivasi belajar
siswa
4. Membawa kesegaran dan variasi bagi
pengalaman belajar siswa
5. Membuat hasil belajar lebih bermakna
bagi berbagai kemampuan siswa
6. Mendorong pemanfaatan yang bermakna
dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif
yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar
7. Memberikan umpan balik yang
diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka
pelajar
8. Melengkapi pengalaman yang kaya
dengan pengalaman itu konsep-konsep yang berkala dapat kembangkan
9. Memperluas wawasan dan pengalaman
siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi
yang tepat
10. Meyakinkan diri bahwa urutan dan
kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan
system gagasan yang bermakna.
Sudjana
dan Rivai (dalam Azhar Arsyad,
2014:28)
mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
1. Pembelajaran akan lebih menarik
perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas
maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai
dan mencapai tujuan pembelajaran
3. Metode mengajar akan lebih
bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata
oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi
kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan
kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga
aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan
lain-lain.
Encyclopedei
of Educational Research dalam Hamalik (dalam
Azhar Arsyad, 2014:28-29) merinci kan manfaat media pendidikan sebagai
berikut:
1. Meletakkan dasar-dasar yang konkret
untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.
2. Memperbesar perhatian siswa.
3. Meletakkan dasar-dasar yang penting
untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
4. Memberikan pengalaman nyata yang
dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur
dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.
6. Membantu tubuhnya pengertian yang
dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
7. Memberikan pengalaman yang tidak
mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang
lebih baik
Manfaat media pembelajaran
sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran sebagai berikut :
1. Pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga
dapat lebih dipahami siswa serta memungkinkan siswa menguasai tujuan
pembelajaran dengan baik.
3. Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, siswa tidak bosan
dan pengajar tidak kehabisan tenaga
4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab
tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktiitas
lain yang dilakukan seperti mengamati, melakukan, mendemondtrasikan, dll.
Manfaat
media pembelajaran bagi pengajar sebagai berikut :
1.
Memberikan
pedoman,arah untuk mencpai tujuan.
2.
Menjelaskan
struktur dan urutan pengajaran dengan baik.
3.
Memberikan kerangka
yang sistematis.
4.
Memudahkan kembali
pengajar terhadap materi pembelajaran
5.
Meningkatkan
kualitas pembelajaran.;
6.
Membangkitkan rasa
percaya diri seorang pengajar
Manfaat
media pembelajaran bagi siswa sebagai berikut :
1.
Meningkatkan
motivasi belajar siswa.
2.
Memberikan dan
meningkatkan variasi belajar bagi siswa
3.
Memberikan struktur
materi pelajaran
4.
Memberikan inti
informasi pelajaran
5.
Merangsang siswa
untuk berpikir dan beranalisis
6.
Menciptakan kondisi
dan situasi belajar tanpa tekanan
7.
Siswa dapat memahai
materipelajaran dengan sistematis yang disajikan pengajar
Dari uraian dan pendapat beberapa ahli diatas,
dapatlah disimpulkan bahwa beberapa manfaat praktis dari penggunaan media
pembelajaran di dalam proses beleja mengajar sebagai berikut :
1.
Media pembelajaran
dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil belajar.
2.
Media pembelajaran
dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan
motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya,
dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan
minatnya.
3.
Media pembelajaran
dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu;
a.
Objek atau benda yang
terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan
gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau model.
b.
Objek atau benda yang
terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan
mikroskop, film, slide, atau gambar.
c.
Kejadian langka yang
terjadi dimasa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan
melalui rekaman video, film, slide disamping secara verbal.
d.
Objek atau proses yang
amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara konkret melalui
film, gambar, slide atau simulasi computer.
e.
Kejadian atau percobaan
yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti computer,
film, dan video.
f.
Peristiwa alam seperti
terjadinya letusan gunung berapi atau prses yang dalam kenyataannya memakan
waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan
teknik-teknik rekaman seperti time-lapse
yntuk film, video, slide, atau simulasi computer.
4.
Media pembelajaran
dapat memberikan kesamaan pengalamankepada siswa tentang peristiwa-peristiwa
dilingkunganmereka,serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan
guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnnya melalui karya wisata,
kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.
Penggunaan media pengajaran
sangat diperlukaan dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan. Menurut
Achin (dalam Akhmad Sudrajat, thn:hal) menyatakan bahwa tujuan penggunaan media pengajaran
adalah:
1. Agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung
dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna.
2. Untuk mempermdah bagi guru/pendidik dalam menyampaikan
informasi materi kepada anak didik.
3. Untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau
enerima serta memahami materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik.
4. Untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk
mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan
oleh guru/pendidik.
5. Untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham
antara anak didik yang satu dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang
disampaikan oleh guru/pendidik.
Munadi (2010:8) “tujuan pemanfaatan media dalam
proses pembelajaran adalah untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan proses
pembelajaran itu sendiri”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan
media pembelajaran adalah, untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga anak
didik dapat memahai apa yang di sampaikan oleh gurunya dan siswa menjadi lebih
bersemangat untuk belajar dan tidak mudah bosan.
Media yang digunakan dalam kelas hendaknya sesuai dengan
kondisi sekolah tersebut, kriteria yang paling utama dalam pemilihan media
bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang
ingin dicapai.
Dari beberapa uraian di atas sudah jelas tujuan
penggunaan media dalam suatu proses pembelajaran adalah untuk mengefektifkan
proses penyampaian informasi kepada penerima (siswa), agar didapatkan hasil
belajar yang diharapkan.
Media pembelajaran menurut Gerlach &
Ely (dalam Rayandra Asyhar, thn : hal) memiliki cakupan yang sangat luas yaitu termasuk manusia, materi
atau kajian yang membangun suatu kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan atau sikap. Media pembelajaran mencangkup semua sumber yang
diperlukan untuk melakukan komunikasi dalam pembelajaran, sehingga bentuknya
bisa berupa perangkat keras (hardware), seperti komputer, televisi atau
projektor. Dalam hal ini, pendidik juga bisa termasuk salah satu bentuk media
pembelajaran. Jadi, media pembelajaran tidak hanya berupa benda mati, tetapi
juga benda hidup
seperti manusia.
Sumber belajar menurut Depdiknas (dalam Rayandra Asyhar,
thn : hal) yaitu
segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara
fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar.
Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar (output), namun juga dilihat dari proses
berupa interaksi siswa dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang untuk
belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang
dipelajarinya.
Oleh karena
itu, yang dimaksud dengan sumber belajar adalah sumber-sumber yang mendukung
belajar termasuk sistem penunjang, materi, dan lingkungan pembelajaran (Seels
dan Richey, d alam Azhar Arsyad, 2014:8). Sumber disini bukan hanya terbatas pada peralatan, dan
bahan yang digunakan dalam proses belajar dan mengajar, melainkan juga orang,
anggaran dan fasilitas. Pendeknya, sumber belajar disini mencangkup segala yang
tersedia untuk membantu individu belajar dan menunjukkan kemampuan dan
kompetensinya.
Perbedaan antara media pembelajaran dan sumber belajar memiliki
makna yang sangat berdekatan hingga kedua istilah tersebut sulit dibedakan. Persamaannya, ketika media berfungsi sebagai sumber
untuk membantu individu dalam proses pembelajaran. Misalnya, media vidio yang berisi materi atau bahan pembelajaran
digunakan untuk membantu proses pembelajaran baik dalam ruang kelas ataupun di
luar ruang kelas, maka kedudukan media vidio tersebut sama dengan sumber
belajar. Tetapi, jika media visual yang hanya berfungsi sebagai peralatan fisik
saja berfungsi sebagai peralatan fisik saja berfungsi sebagai perantara antara
sumber dengan penerima informasi, maka peralatan visual tersebut hanyalah media
dan bukan sebagai sumber belajar.
Sumber belajar bisa dipakai sebagai media
belajar dan sebaliknya media pembelajaran dapat pula berfungsi sebagai media
belajar. Apabila media pembelajaran kita pahami dalam arti penyalur
pesan, maka tidak semua sumber belajar dapat menjadi media belajar. Namun,
sejauh media itu dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Dengan kata lain,
setiap sumber belajar merupakan media pembelajaran, akan tetapi tidak semua
media pembelajaran dapat berfungsi sebagai sumber belajar.
Alat peraga merupakan alat atau bahan
yang digunakan untuk membantu pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan pembelajaran, mengilustrasikan dan memantapkan pesan dan informasi,
memberikan stimulasi perhatian, dan memfasilitasi proses pembelajaran. Alat
peraga dan media pembelajaran memiliki banyak persamaan antara media
pembelajaran dan alat peraga bahkan hampir tidak ada perbedaan. Keduanya
berfungsi memudahkan peserta didik dalam memahami materi belajar. Keduanya juga
bisa membuat kelas menjadi lebih hidup dan menyenangkan. Papan tulis yang
digunakan guru untuk menyampaikan informasi kepada peserta didik disebut alat
peraga sedangkan yang disampaikan pada papan tulis berupa gambar, teks dan
sejenisnya adalah media.
Tidak semua jenis media pembelajaran
dapat difungsikan sebagai alat peraga, kecuali kalau keduanya bisa digunakan
untuk memperagakan materi tertentu. Contohnya globe dan peralatan lainnya. Alat peraga merupakan
perangkat pembelajaran. Dengan kata lain, perbedaan keduanya terlihat setelah
memiliki fungsi tetap dalam pembelajaran.
Misalnya papan tulis yang sejatinya merupakan alat pembelajaran, baru
bisa dikatakan sebagai media pembelajaran jika sudah secara definitif digunakan
untuk menyampaikan pesan dan informasi ( Sanaky, dalam Rayandra Asyhar, thn:hal)
Sama halnya dengan media dan sumber
belajar, alat peraga memiliki fungsi untuk mempermudah pemahaman tentang suatu
materi pembelajaran. Materi yang bersifat abstrak biasanya sukar dipahami oleh
siswa tanpa bantuan alat peraga. Dengan melihat, meraba, menggunakan alat
peraga tingkat keabstrakan suatu materi bisa dikurangi sehingga lebih mudah
oleh peserta didik.
Seiring dengan
kemajuan teknologi dewasa ini, AECT
(dalam Azhar Arsyad, hal:thn )mengembangkan
definisi mutakir pada tahun 2008
sebagai berikut :
Teknologi
pendidikan adalah kajian dan praktik etis untuk memfasilitasi belajar dan
memperbaiki kinereja dengamenciptakan, menggunakan, dan mengelola proses dan
sumber-sumber teknologi yang sesuai (Januszewski dan Molenda)
Berdasarkan definisi teknologi pendidikan
(pembelajaran) seperti telah dijabarkan diatas, maka dapat dikatakan bahwa :
1)
Teknologi pembelajaran
pada perkembangan awalnya sama dengan media pembelajaran yang lahir dari
revolusi komunikasi.
2)
Dalam perkembangan
selanjutnya teknologi pembelajaran merupakan suatu disiplin ilmu tersendiri
yang bukan hanya terbatas pada media dalam bentuk peralatan fisik semata, melainkan merupakan kajian dan
praktik etis dalam mendesain, mengembangkan, menggunakan, mengelola, dan
mengevaluasi proses dan sumber teknologi yang sesuai untuk memfasilitasi
belajar dan memperbaiki kinereja tenaga pendidik, peserta didik, dan organisasi
kependidikan.
3)
Media pembelajaran yang
dipandang sebagai segala bentuk peralatan fisik komunikasi berupa hardware dan
software merupakan bagian kecil dari teknologi pembelajaran yang harus
diciptakan (didesain dan dikembangkan),
digunakan, dan dikelola (dievaluasi) untuk kebutuhan pembelajaran dengan
magsud untuk mencapai efektivitas dan
efisiesi dalam proses pembelajaran.
Oleh
karena itu, media pembelajaran sebagai peralatan fisik tidak sama dengan
teknologi pembelajaran sebagai suatu
disiplin ilmu (Simak Yaumi & Syafei, 2012, Media & Teknologi dalam
Pembelajaran. Fak. Tarbiyah UIN Alauddin, Modul 1, dalam Prof.Dr. Azhar Arsyad, M.A)
Media pembelajaran adalah bahan, alat, maupun
metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar
proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat
berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang
telah dicita-citakan. Dalam Suatu proses
belajar mengajar, dua unsure yang amat penting adalah metode mengajar dan media
pembelajaran
Media
Pembelajaran wajib dipelajari oleh
seluruh kalangan sebagai bekal pengetahuan.Oleh karena itu, bagi mahasiswa atau
calon guru dan guru diharapkan memiliki pemahaman dan mampu menguasai media
pembelajaran agar dapat mengajarkan kepada peserta didiknya.Metode-metode
pembelajaran yang kreatif dan inovatif sangat dianjurkan agar mampu menciptakan
kondisi belajar yang kondusif dan menarik perhatian peserta didik.
Anitah
Sri.2009.Media Pembelajaran.Kadipiro Surakarta:Yuma Pustaka
Asyhar
H Rayandra.2012.Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran Jakarta:Referensi
Azhar Asyad.2014.Media
Pembelajaran Edisi Revis.Jakarta:Raja Gravindo
Daryanto.2010.Media
pembelajaran.Yogyakarta: Gava media
Denny Darmawan.2013.Teknologi
Pembelajaran.Bandung:Rosida
Sudrajat akhmad.2008.Akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/.
25 Februari 2016
Yohana analisa.2011. Studi Tentang Media Pembelajaran Yang Digunakan Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Bidang Seni Rupa. http://jurnalonline.um.ac.id/data/artikel/artikel5833BE3694EA91E602B05A40ECA7382D.pdf.25
Februari 2016