Friday, March 27, 2020

HAKIKAT MEDIA PEMBELAJARAN


BAB I

PENDAHULUAN

Materi media pembelajaran merupakan materi yang dipersiapkan untuk para pengajr dalam menyampaika pembelajaran kepada para peserta didik. Pada saat ini telah berkembang pesat multimedia, namun belum semua guru dapat memanfaatkannya. Untuk dapat memanfaatkan multimedia, terlebih dahulu perlu menguasai media sederhana, yang merupakan dasar-dasar pengembangan media pembelajaran.
Media pembelajaran banyak jenisnnya dan tidak ada satu media pun yang paling baik dibandingankan dengan media yang lain. Setiap media memiliki keuanggulan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu, guru perlu mengenal berbagai jenis media dengan karakteristik masing-masing. Dengan demikian, guru dapat memilih dan menggunakannya sesuai dengan kompetensi dasar, pengalaman belajar, serta materi yang telah disusun.

Be rdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah makalah ini meliputi :
1.      Apa pengertian media pembelajaran?
2.      ApaManfaat media pembelajaran ?
3.      Apa tujuan media pembelajaran ?
4.      Apa perbedaan antara media pembelajaran, teknologi pembelajaran, sumber belajar dan alat peraga ?

Tujuan penulisan makalah ini meliputi :
1.      Dapat mengetahui pengertian media pembelajaran.
2.      Dapat mengetahui manfaat media pembelajaran.
3.      Dapat mengetahui tujuan media pembelajaran.
4.      Dapat mengetahui perbedaan antara media pembelajaran, teknologi pembelajaran, sumber belajar dan alat peraga.

Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirrim menuju penerima (Heinich, Ibrahim, dan Ibrahim  dalam  Daryanto thn:hl). Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan.
Association for Educational Communications and Technology (AECT dalam Sri Anitah thn:hl.) mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Berbeda dengan pendapat  (Briggs dalam Prof.Dr.Sri Anitah,M.Pd )yang mengatakan bahwa media pada hakikatnya adalah peralatan fisik untuk membawakan atau menyempurnakan isi pembelajaran. Termasuk didalamnya, buku, video tape, slide suara,suara guru, atau salah satu komponen dari suatu system penyampaian.
Gerlach & Ely (dalam Sri Anitah, thn:hal) menjelaskan pula bahwa media adalah grafik, fotografi, elektronik, atau alat-alat mekanik untuk menyajikan, memproses, dan menjelaskan informasi lisan atau visual. Smalidino, dkk (dalam Sri Anitah, thn:hal)) mengatakan bahwa media adalah suatu lat komunikasi dan sumber  informasi. Bertolak dari definisi tersebut maka media adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajar unyuk menerima pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Dengan pengertian itu, maka guru atau dosen, buku ajar serta lingkunga adalah media. Setiap media merupakan sarana untuk menuju suatu tujuan. Didalamnya  terkandung  informasi yang dapat dikomunikasikan dengan orang lain. Informasi ini mungkin didapatkan dari buku-buku, rekaman, internet, film, microfilm.
Dari pengertian-pengertian di atas, secara umum dapat dikatakan bahwa substansi dari media pembelajaran adalah bentuk saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi atau bahan pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar, dapat pula dikatakan bahwa  media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk  belajar.
Berbagai manfaat media pembelajar banyak dibahas oleh para ahli. Menurut Kemp &Dayton (dalam Azhar Arsyad,  2014:25) meskipun telah  lama disadari bahwa banyak keuntungan penggunaan media pembelajaran, penerimaaanya serta pengintegrasiaanya ke dalam program-program pengajaran berjalan amat lambat. Mereka mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukan dampak  positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di kelas atau sebagai cara utama pembelajaran langsung sebagai berikut:
1.      Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajar yang melihat atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama. Meskipun para guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda, dengan penggunaan media ragam hasil tafsiran itu dapat dikurangi sehingga informasi yang sama dapat disampaikan kepada siswa sebagai landasan untuk pengkajian, latihan, dan aplikasi lebih lanjut.
2.      Pembelajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan. Kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik image yang berubah-ubah, penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan keingintahuan menyebabkan siswa tertawa dan berpikir, yang kesemuanya menunjukan bahwa media memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat.
3.      Pembelajaran menjadi lebih interaktif  dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prisip psikologis yang diterima dalam hal partisiasi siswa, umpan bailk dan penguatan.
4.      Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinannya  dapat diserap oleh siswa.
5.      Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkn bilamana integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifik, dan jelas.
6.      Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaaan secara individu.
7.      Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingatkan.
8.      Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif beban guru untuk penjelasan yang  berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses belajar mengajar, misalnnya sebagai konsultan atau penasihat siswa.
Dale (dalam Azhar Arsyad, 2014:27) mengemukakan bahwa bahan-bahan audio-visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan guru-siswa tetap merupakan elemen paling penting dalam sistem pendidikan modern saat ini. Guru harus selalu hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut ini dapat terealisasi:
1.      Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas
2.      Membuahkan perubahan signifikan tingkah lalu siswa
3.      Menunjukkan hubungan antar mata pelajaran dan kebutuhan dan minta siswa dengan meningkatnya motivasi belajar siswa
4.      Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa
5.      Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa
6.      Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar
7.      Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajar
8.      Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep-konsep yang berkala dapat kembangkan
9.      Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat
10.  Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan system gagasan yang bermakna.
Sudjana dan Rivai (dalam Azhar Arsyad, 2014:28) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
1.      Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar
2.      Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran
3.      Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran
4.      Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Encyclopedei of Educational Research dalam Hamalik (dalam Azhar Arsyad, 2014:28-29) merinci kan manfaat media pendidikan sebagai berikut:
1.      Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.
2.      Memperbesar perhatian siswa.
3.      Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
4.      Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.
5.      Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.
6.      Membantu tubuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
7.      Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih baik
                     Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran sebagai berikut :
1.      Pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar
2.      Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami siswa serta memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran dengan baik.
3.      Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, siswa tidak bosan dan pengajar tidak kehabisan tenaga
4.      Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktiitas lain yang dilakukan seperti mengamati, melakukan, mendemondtrasikan, dll.
                                 Manfaat media pembelajaran bagi pengajar sebagai berikut :
1.             Memberikan pedoman,arah untuk mencpai tujuan.
2.             Menjelaskan struktur dan urutan pengajaran dengan baik.
3.             Memberikan kerangka yang sistematis.
4.             Memudahkan kembali pengajar terhadap materi pembelajaran
5.             Meningkatkan kualitas pembelajaran.;
6.             Membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar
                                 Manfaat media pembelajaran bagi siswa sebagai berikut :
1.        Meningkatkan motivasi belajar siswa.
2.        Memberikan dan meningkatkan variasi belajar bagi siswa
3.        Memberikan struktur materi pelajaran
4.        Memberikan inti informasi pelajaran
5.        Merangsang siswa untuk berpikir dan beranalisis
6.        Menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan
7.        Siswa dapat memahai materipelajaran dengan sistematis yang disajikan pengajar
Dari uraian dan pendapat beberapa ahli diatas, dapatlah disimpulkan bahwa beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses beleja mengajar sebagai berikut :
1.      Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2.      Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3.      Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu;
a.       Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau model.
b.      Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar.
c.       Kejadian langka yang terjadi dimasa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, slide disamping secara verbal.
d.      Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide atau simulasi computer.
e.       Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti computer, film, dan video.
f.       Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau prses yang dalam kenyataannya memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman seperti time-lapse yntuk film, video, slide, atau simulasi computer.
4.      Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalamankepada siswa tentang peristiwa-peristiwa dilingkunganmereka,serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnnya melalui karya wisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.
  
Penggunaan media pengajaran sangat diperlukaan dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan. Menurut Achin (dalam Akhmad Sudrajat, thn:hal) menyatakan bahwa tujuan penggunaan media pengajaran adalah:
1.      Agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna.
2.      Untuk mempermdah bagi guru/pendidik dalam menyampaikan informasi materi kepada anak didik.
3.      Untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau enerima serta memahami materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik.
4.      Untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik.
5.      Untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik.

Munadi (2010:8) “tujuan pemanfaatan media dalam proses pembelajaran adalah untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan proses pembelajaran itu sendiri”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan media pembelajaran adalah, untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga anak didik dapat memahai apa yang di sampaikan oleh gurunya dan siswa menjadi lebih bersemangat untuk belajar dan tidak mudah bosan.
Media yang digunakan dalam kelas hendaknya sesuai dengan kondisi sekolah tersebut, kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.
Dari beberapa uraian di atas sudah jelas tujuan penggunaan media dalam suatu proses pembelajaran adalah untuk mengefektifkan proses penyampaian informasi kepada penerima (siswa), agar didapatkan hasil belajar yang diharapkan.
Media pembelajaran menurut Gerlach & Ely (dalam Rayandra Asyhar, thn : hal) memiliki cakupan yang sangat luas yaitu termasuk manusia, materi atau kajian yang membangun suatu kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Media pembelajaran mencangkup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dalam pembelajaran, sehingga bentuknya bisa berupa perangkat keras (hardware), seperti komputer, televisi atau projektor. Dalam hal ini, pendidik juga bisa termasuk salah satu bentuk media pembelajaran. Jadi, media pembelajaran tidak hanya berupa benda mati, tetapi juga benda hidup seperti manusia.
Sumber belajar menurut Depdiknas (dalam Rayandra Asyhar, thn : hal) yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar (output), namun juga dilihat dari proses berupa interaksi siswa dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajarinya.
 Oleh karena itu, yang dimaksud dengan sumber belajar adalah sumber-sumber yang mendukung belajar termasuk sistem penunjang, materi, dan lingkungan pembelajaran (Seels dan Richey, d alam Azhar Arsyad, 2014:8). Sumber disini bukan hanya terbatas pada peralatan, dan bahan yang digunakan dalam proses belajar dan mengajar, melainkan juga orang, anggaran dan fasilitas. Pendeknya, sumber belajar disini mencangkup segala yang tersedia untuk membantu individu belajar dan menunjukkan kemampuan dan kompetensinya.
 Perbedaan antara media pembelajaran dan sumber belajar memiliki makna yang sangat berdekatan hingga kedua istilah tersebut sulit dibedakan. Persamaannya, ketika media berfungsi sebagai sumber untuk membantu individu dalam proses pembelajaran. Misalnya, media vidio yang berisi materi atau bahan pembelajaran digunakan untuk membantu proses pembelajaran baik dalam ruang kelas ataupun di luar ruang kelas, maka kedudukan media vidio tersebut sama dengan sumber belajar. Tetapi, jika media visual yang hanya berfungsi sebagai peralatan fisik saja berfungsi sebagai peralatan fisik saja berfungsi sebagai perantara antara sumber dengan penerima informasi, maka peralatan visual tersebut hanyalah media dan bukan sebagai sumber belajar.
 Sumber belajar bisa dipakai sebagai media belajar dan sebaliknya media pembelajaran dapat pula berfungsi sebagai media belajar. Apabila media pembelajaran kita pahami dalam arti  penyalur pesan, maka tidak semua sumber belajar dapat menjadi media belajar. Namun, sejauh media itu dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Dengan kata lain, setiap sumber belajar merupakan media pembelajaran, akan tetapi tidak semua media pembelajaran dapat berfungsi sebagai sumber belajar. 
Alat peraga merupakan alat atau bahan yang digunakan untuk membantu pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pembelajaran, mengilustrasikan dan memantapkan pesan dan informasi, memberikan stimulasi perhatian, dan memfasilitasi proses pembelajaran. Alat peraga dan media pembelajaran memiliki banyak persamaan antara media pembelajaran dan alat peraga bahkan hampir tidak ada perbedaan. Keduanya berfungsi memudahkan peserta didik dalam memahami materi belajar. Keduanya juga bisa membuat kelas menjadi lebih hidup dan menyenangkan. Papan tulis yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi kepada peserta didik disebut alat peraga sedangkan yang disampaikan pada papan tulis berupa gambar, teks dan sejenisnya adalah media.
Tidak semua jenis media pembelajaran dapat difungsikan sebagai alat peraga, kecuali kalau keduanya bisa digunakan untuk memperagakan materi tertentu. Contohnya globe dan peralatan lainnya. Alat peraga merupakan perangkat pembelajaran. Dengan kata lain, perbedaan keduanya terlihat setelah memiliki fungsi tetap dalam pembelajaran.  Misalnya papan tulis yang sejatinya merupakan alat pembelajaran, baru bisa dikatakan sebagai media pembelajaran jika sudah secara definitif digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi ( Sanaky, dalam Rayandra Asyhar, thn:hal)
Sama halnya dengan media dan sumber belajar, alat peraga memiliki fungsi untuk mempermudah pemahaman tentang suatu materi pembelajaran. Materi yang bersifat abstrak biasanya sukar dipahami oleh siswa tanpa bantuan alat peraga. Dengan melihat, meraba, menggunakan alat peraga tingkat keabstrakan suatu materi bisa dikurangi sehingga lebih mudah oleh peserta didik.
                        Seiring dengan kemajuan teknologi dewasa ini, AECT (dalam Azhar Arsyad, hal:thn )mengembangkan definisi mutakir pada tahun 2008 sebagai berikut :
Teknologi pendidikan adalah kajian dan praktik etis untuk memfasilitasi belajar dan memperbaiki kinereja dengamenciptakan, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang sesuai (Januszewski dan Molenda)
Berdasarkan definisi teknologi pendidikan (pembelajaran) seperti telah dijabarkan diatas, maka dapat dikatakan bahwa :
1)      Teknologi pembelajaran pada perkembangan awalnya sama dengan media pembelajaran yang lahir dari revolusi komunikasi.
2)      Dalam perkembangan selanjutnya teknologi pembelajaran merupakan suatu disiplin ilmu tersendiri yang bukan hanya terbatas pada media dalam bentuk peralatan fisik  semata, melainkan merupakan kajian dan praktik etis dalam mendesain, mengembangkan, menggunakan, mengelola, dan mengevaluasi proses dan sumber teknologi yang sesuai untuk memfasilitasi belajar dan memperbaiki kinereja tenaga pendidik, peserta didik, dan organisasi kependidikan.
3)      Media pembelajaran yang dipandang sebagai segala bentuk peralatan fisik komunikasi berupa hardware dan software merupakan bagian kecil dari teknologi pembelajaran yang harus diciptakan (didesain dan dikembangkan),  digunakan, dan dikelola (dievaluasi) untuk kebutuhan pembelajaran dengan magsud  untuk mencapai efektivitas dan efisiesi dalam proses  pembelajaran.
            Oleh karena itu, media pembelajaran sebagai peralatan fisik tidak sama dengan teknologi  pembelajaran sebagai suatu disiplin ilmu (Simak Yaumi & Syafei, 2012, Media & Teknologi dalam Pembelajaran. Fak. Tarbiyah UIN Alauddin, Modul 1, dalam Prof.Dr. Azhar Arsyad, M.A)


Media pembelajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah dicita-citakan. Dalam Suatu proses belajar mengajar, dua unsure yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran

Media Pembelajaran  wajib dipelajari oleh seluruh kalangan sebagai bekal pengetahuan.Oleh karena itu, bagi mahasiswa atau calon guru dan guru diharapkan memiliki pemahaman dan mampu menguasai media pembelajaran agar dapat mengajarkan kepada peserta didiknya.Metode-metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif sangat dianjurkan agar mampu menciptakan kondisi belajar yang kondusif dan menarik perhatian peserta didik.














                                            DAFTAR  PUSTAKA

Anitah Sri.2009.Media Pembelajaran.Kadipiro Surakarta:Yuma Pustaka

Asyhar H Rayandra.2012.Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran Jakarta:Referensi

Azhar Asyad.2014.Media Pembelajaran Edisi Revis.Jakarta:Raja Gravindo

Daryanto.2010.Media pembelajaran.Yogyakarta: Gava media
Denny Darmawan.2013.Teknologi Pembelajaran.Bandung:Rosida

Sudrajat akhmad.2008.Akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/. 25 Februari 2016
Yohana analisa.2011.  Studi Tentang Media Pembelajaran  Yang Digunakan Pada Mata Pelajaran Seni Budaya Bidang Seni Rupa. http://jurnalonline.um.ac.id/data/artikel/artikel5833BE3694EA91E602B05A40ECA7382D.pdf.25 Februari 2016